BARBARETO.com – Hati-hati membuat video suatu kejadian kalau kebenarannya belum valid alias hoax, karena bisa saja berurusan dengan pihak berwajib.
Hal ini yang dialami warga Karangasem yang membuat video suasana saat terjadi gempa di RS Balimed Amlapura.
Dimana dalam laporan video tersebut pelaku mengatakan kalau lantai tiga RS Balimed jebol.
Video ini langsung mendapat bantahan dari pihak rumah sakit melalui video juga.
Kalau kondisi rumah sakit swasta tersebut baik-baik saja tidak ada yang jebol seperti dalam laporan tersebut.
Video hoax tersebut sempat viral di beberapa media sosial.
Akhirnya pelaku pun minta maaf. Pemintaan maaf tersebut disampaikan di Mapolsek Bebandem, Rabu (14/12/2022).
Hal ini dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Bebandem, IPDA I Gede Alit.
Pelaku sendiri berinisial I Nyoman M 39 asal Abang.
Pelaku langsung diburu petugas sejak sore Selasa lalu usai video tersebut diunggah. Dia diamankan pukul 01.00 WITA.
Polisi sebelumnya melakukan lidik dan membuka CCTV RS Balimed.
Dari sana bisa diketahui siapa pelaku yang merekam peristiwa dan pembuat video hoax tersebut.
“Kita tahu pelakunya dari rekaman cctv RS Balimed,” ujarnya.
Pelaku sendiri mengaku saat kejadian sedang menunggu kakaknya yang sakit dirawat di lantai tiga rumah sakit tersebut.
Saat itu dia mengaku panik dan sedang berada di lantai tiga. Saat gempa terjadi penghuni rumah sakit sempat panik.
Teriakan dan tangisan dia dengar saat itu. Dia pun langsung menggendong kakaknya membawa ke parkiran rumah sakit di bagian belakang.
Setelah itu dia kembali ke gedung dan merekam suasana kepanikan tersebut.
Hanya saja saat merekam dia mengaku secara spontan mengatakan kalau lantai tiga RS Balimed jebol.
Itu dia lakukan karena mengaku panik. Padahal saat itu dia tidak melihat ada tanda tanda gedung tersebut jebol.
“Karena panik saya spontan mengatakan itu,” ujarnya.
Untuk itu dia minta maaf kepada berbagai pihak yang dirugikan.
Termasuk kepada pihak rumah sakit, keluarga pasien dan juga pihak kepolisian. (tra)
Baca berita lainnya di Google News