Jakarta-Indonesia. BARBARETO – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan capaian output APBN dalam konferensi pers APBN KiTa (kinerja dan Fakta) edisi Oktober 2020 pada Senin, (19/10).
“Meskipun masih dalam situasi Covid-19, pemerintah tetap fokus pada program untuk membangun fondasi Indonesia,” tegasnya.
Berikut adalah beberapa daftar capaian APBN 2020 hingga 30 September 2020 di berbagai bidang.
Pada bantuan sosial (bansos) / bantuan pemerintah, capaian output telah disalurkan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako 19,4 juta KPM, bantuan sembako Jabodetabek 1,9 juta KPM, Bansos Tunai Non Jabodetabek 9,2 juta KPM, bantuan tunai peserta sembako non PKH 9 juta KPM, bantuan beras peserta PKH 2 juta PKM, bantuan Usaha Mikro 9,1 juta penerima, bantuan upah 10,7 juta penerima, kartu Pra Kerja 5,5 juta penerima, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa 7,6 juta penerima.
“Pada bantuan sosial terhadap jumlahnya, kita minta perbaikan targetingnya karena masih ada masyarakat yang merasa tidak mendapat bantuan meskipun pemerintah sudah meningkatkan bansos luar biasa besar. DTKSnya (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) kita minta update dari pemerintah daerah,” jelasnya.
Pada bidang pendidikan, Program Indonesia Pintar (PIP) sebanyak 15,54 juta siswa, Bidik Misi/ Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebanyak 634.290 mahasiswa, bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kementerian Agama (Kemenag) 7 juta siswa, membangun/rehabilitasi Sekolah Dasar dan Menengah sebanyak 528 sekolah, madrasah & sekolah keagamaan sebanyak 226 sekolah.
“Untuk bidang pendidikan, meskipun dalam kondisi Covid yang sulit, kita berharap kondisi belajar mengajar meskipun sangat tidak optimal karena harus School From Home, kita terus memantau beneficiary (penerima manfaat) dari berbagai bantuan pemerintah di bidang pendidikan terutama murid-murid, guru, madrasah dan pesantren,” paparnya.
Di bidang kesehatan terdapat peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 96,4 jiwa, peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) / Bukan Pekerja (BP) Penerima Bantuan Iuran 35,99 juta jiwa, insentif tenaga kesehatan (nakes) di pusat sebanyak 235.800 ribu nakes dan di daerah sebanyak 137.700 nakes.
“Di bidang kesehatan selain Covid, kita tetap memberi dukungan untuk PBI dan tenaga kesahatan dan kebijakan kesehatan lainnya seperti BKKBN dan penangangan penyakit lainnya,” tuturnya.
Pada pos subsidi telah diberikan diskon listrik/pembebasan biaya 31,4 juta pelanggan rumah tangga dan UMKM, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 3,5 juta debitur, bantuan perumahan sebanyak 108.200 unit rumah termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan subsidi pupuk sebanyak 6,4 juta ton.
“Subsidi kita harap bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Apakah itu dalam bentuk listrik, subsidi bunga, bantuan perumahan maupun subsidi pupuk pada petani,” tukasnya.
Di bidang infrastruktur antara lain pembangunan jalan baru sepanjang 137,21 km, pembangunan jembatan sepanjang 3.777,6 m, bendungan sebanyak 45 dengan rata-rata fisik sudah siap 48,57%, rel kereta api sepanjang 113,1 km’sp, pelabuhan di 5 lokasi, pembangunan jaringan irigasi rata-rata fisiknya sudah siao 76,10%, rehabilitasi jaringan irigasi rata-rata fisik 52,28%, rehabilitasi RJIT sebanyak 121.590 ha, jargas 86% dari target 127.864 sambungan rumah di 23 kabupaten/kotamadya.
“Infrastruktur meskipun pada belanja modalnya mengalami penurunan tetapi tetap kita pantau capaian outputnya,” pungkasnya.
Sumber : Kemenkeu RI