26.6 C
Lombok
Minggu, September 22, 2024

Buy now

Deviden Selaparang Finansial Bukan Rp500 Juta tapi Rp3 Miliar, Tim Iron-Edwin Miskin Data?

Lombok Timur – Pernyataan Bakal Calon Bupati Lombok Timur, H. Haerul Wairisin, terkait deviden Selaparang Finansial (SF) yang hanya Rp500 juta terbantahkan.

Mengutip pemberitaan lomboksatu.com,
Selaparang Finansial, pada tahun buku 2023 mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah berupa deviden sebesar Rp. 3,08 miliar.

Dividen merupakan bagian dari laba atau pendapatan suatu perusahaan yang besarannya telah ditetapkan oleh direksi. Di mana hal itu juga disahkan dalam rapat para pemegang saham.

Selain itu hampir setiap tahun BUMD tersebut memberikan kontribusi bagi pemerintah Kabupaten Lombok Timur.

Direktur Utama PT. Selaparang Finansial Iva Nuril Solihani, mengaku selama lima tahun terakhir belum memperoleh penambahan modal dari pemerintah.

Selain mampu memberikan deviden, kinerja PT. SF juga menunjukkan peningkatan. Seperti pada peningkatan realisasi kredit, penurunan beban operasional dan biaya operasional.

Mengutip pemberitaan sebelumnya, bakal calon Bupati Lombok Timur 2024, H. Haerul Warisin, beri sindirian menohok untuk pemerintahan Sukiman-Rumaksi, lima tahun belakang ini.

Menurut Haji Iron, para pedagang kecil, seperti asongan, bakulan dan rumahan, selama ini tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah.

“Selama ini para pedagang kecil modalnya daru bank rontok. Maka tidak bisa sejahtera kalau begini. Tapi selama ini pemerintah tidak pernah mau ajak mereka diskusi. Kita ke depan akan berikan bantuan modal dari pemerintah,” ungkap Bacabup yang berpasangan dengan Edwin hadiwijaya itu, kemarin di depan masyarakat Sakra Timur.

Tidak hanya masalah pedagang kecil. Haji Iron juga mempertanyakan deviden dari Selaparang Finansial. Di mana, menurut Ketua DPC Gerindra Lombok Timur itu, uang Lombok Timur banyak yang mengalami kebocoran.

“Saya berikan contoh, hanya kita yang punya bank daerah yakni SF. Uang pribadi SF itu Rp80 miliar. Kemudian deviden kita Rp6 miliar saat itu. Tapi sekarang hanya deviden hanya Rp500 juta. Kemana yang Rp4,5 miliar itu,” imbuhnya.

“Uang kita sangat banyak, tapi hari ini mengalami kebocoran di mana-mana,” herannya.

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles