25.8 C
Lombok

Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur Libatkan Diri Turunkan Angka Stunting

Published:

Lombok Timur, BARBARETO.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur terus berupaya untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai upaya. Diantaranya dengan melibatkan akademisi.

Terbaru Pemda Lombok Timur menggandeng salah satu perguruan tinggi. Yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) untuk bekerja sama menurunkan kasus stunting yang saat ini berada di angka 16,9%.

Tak hanya dari Akademisi, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur melibatkan diri dalam penurunan angka stunting. Sesuai dengan peran untuk mencegah stunting pada pilar yang ke 4. Yaitu Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat.

Dukungan dinas Kelautan dan Perikanan dalam penanganan stunting antara lain kampanye gemar makan ikan.

Bantuan Sembako

Dalam waktu dekat Dinas Kelautan juga akan memberikan bantuan sembako untuk keluarga stunting yang berada di Kecamatan Keruak.

Demikian di utarakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur, M. Zainuddin menjawab Barbareto.com Selasa (06/06/2023).

“Dalam waktu dekat ada 5 Desa yang menjadi binaan kami yang sebagai besar merupakan nelayan yakni Ketapang Raya, Tanjung Luar, Keruak, Pijot dan Pijot Utara. Untuk kemudian di berikan makanan untuk pencegahan stunting, menyasar 50 penerima manfaat,” jelasnya.

Adapun item makanan dalam kegiatan tersebut berupa, telur, susu, abon ikan, kacang ijo, gula merah, roti untuk ibu hamil serta protein lainnya. Dengan menggandeng pihak terkait yang berkecimpung dalam stunting bersama Dharma wanita Dinas Kelautan.

“Anggaran stunting ini memang terbatas, namun kami sudah berkomunikasi dengan pihak terkait untuk kemudian berkolaborasi dalam penurunan angka stunting,” paparnya.

Lebih lanjut di jelaskan Zainuddin, upaya realistis yang selama ini di lakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur dalam penurunan angka stunting dengan terus mengkampanyekan “gemar makan ikan”.

Mengingat ikan merupakan pangan hewani yang sebenarnya paling di andalkan dalam hal perbaikan gizi masyarakat karena harganya lebih murah daripada daging sapi dan unggas

“Sejak dulu memang selalu di gaungkan gemar makan ikan, yang secara tidak langsung berimbas terhadap penurunan angka stunting,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan mantan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Lombok Timur, tak hanya ikan kualitas produksi garam juga sedang digenjot pihaknya agar menghasilkan garam yang berkualitas dengan menggunakan teknologi geomembran.

“Garam juga sedang tahapan produksi, garam berkualitas tentunya juga mampu menekan angka stunting,” pungkas Zainuddin.

Febriga Rifky
Febriga Rifkyhttp://barbareto.com
Informatif dan Menginspirasi

Related articles

Recent articles