Lombok Tengah, Barbareto.com – Ketua Dewan Penasehat Tim Pemenangan Pathul Nursiah, Hasan Mas’at menyatakan dirinya telah ditendang dari tim pemenangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Pathul-Nursiah.
Dikeluarkannya Hasan Mas’at dari tim pemenangan Pathul Nursiah, dikatakannya karena Ia menolak permintaan pasangan calon petahana tersebut untuk ikut memenangkan pasangan calon gubernur yang tidak sesuai dengan pilihannya.Â
“Ketika pertemuan dengan korcam kecamatan jonggat di pendopo wakil bupati selasa kemarin, ditengah pertemuan saya dipanggil oleh Pak Nursiah dan dilarang untuk berbicara soal Maiq Meres lagi, karena katanya sering menjadi bahan perbincangan di pendopo I, ceritanya, Rabu (11/09/2024).Â
Akibatnya, Hasan Mas’at pada hari itu, lansung meningggalkan pertemuan tersebut.Â
Hasan mengakui jika dirinya dalam setiap sambutannya dalam forum-forum pemenangan, kerap menekankan untuk memilih pasangan Pathul-Nursiah sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, semntara itu untuk Calon Gubernur NTB mengarahkan ke pasangan Zul-Uhel.Â
“Sementara itu, mereka ingin semua relawan atau tim Maiq Meres menjadi relawan dan tim Calon Gubernur Iqbal dan Dinda. Jadi kan saya tolak. kalau masalah pigub mestinya dibebaskan teman-teman untuk menentukan sikap,” ujarnya.Â
Ia mengatakan, pihaknya memilih pasangan Zul-Uhel karena komitmennya dan merupakan pilihan yang realistis karena pengalaman dan jejak rekamnya telah terbukti.
Selain itu, jargon Maiq Meres juga merupakan peninggalan HM Suhaili FT dan Normal Suzana ketika menjadi Bupati dan Wakil Bupati yang masih dipakai hingga saat ini.
“Masak kita gunakan jargon itu, namun tidak meilih Suhaili sebagai calon Wakil Gubernur NTB, kita bukan masyarakat yang tidak bisa bales budi. Gedung kantor bupati, gedung DPRD, Poltekpar, kontribusi loteng untuk BIL dan KEK Mandalika merupakan peninggalan yang tidak bisa masyarakat Loteng pungkiri,” kesalnya.
Selain itu, Kata Hasan, ada juga soal program rurung-reban, (pembuatan jalan raya dan irigasi), pelayanan permberdayaan masyarakat terpadu (Lempermadu), pendirian Badan Keamanan Desa (BKD) untuk mengtisipasi isu dan budaya globa dan pelaksanaan Rahman Rahim Day untuk hari kasih sayang dan tahun baru islam.
“Itu merupakan fakta fakta dan karunia Loteng atas kepemimlinan Abah Uhel. masak semua itu kita pungkiri dan kita tidak berterimakasih,” ucapnya.
Ia berkomitmen untuk tetap menekankan memenangkan pasangan Zul-Uhel demi masa depan Loteng dan NTB. “Zul-Uhel merupakan pilihan yang cerdas dan bukan sekedar menerawang-menerawang,” tutupnya.