BARBARETO.com | Kerusakan lingkungan di Indonesia semakin hari kian parah, kondisi tersebut secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun disinyalir meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab terjadinya kerusakan adalah semakin tingginya mobilitas serta bertambahnya populasi masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjawab dengan program unggulan dalam meningkatkan kapasitas lingkungan hidup. Program tersebut adalah Program Kampung Iklim (Proklim) dan program pendidikan lingkungan hidup pada lingkup Sekolah atau Adiwiyata.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Panaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH), Makripatullah ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (16/06/2022).
“Kami alokasikan anggaran pada tahun 2022 ini untuk Program Kampung Iklim dan Adiwiyata,” jelasnya.
Program tersebut lanjut Makripatullah, sedang pada tahapan sosialisasi, bahkan pada program ini, DLH Lotim akan memberikan bibit berupa Mangga, Kelengkeng dan tanaman produktif lainnya, yang disatu sisi dapat memberikan manfaat baik dari konsumsi maupun oksigen.
Baca juga : DLHK Lotim Studi Banding Pengelolaan Sampah di Lendang Nangka
Sehingga, minggu depan DLH Lotim akan mengundang 25 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di kabupaten Lombok Timur untuk dapat mensosialisasikan program Adiwiyata tersebut.
Kendati demikian program yang potensial sebagai warisan untuk generasi yang akan datang tersebut tidak memiliki anggaran yang besar, karenanya dirinya mengharapkan semua pihak baik DPRD, Aktivis maupun pemerhati lingkungan agar ambil bagian pada kegiatan tersebut.
“Karena keterbatasan anggaran, untuk 2022 ini kita sentuh sekolah saja dan program hanya sampai pada tahap sosialisasi dan pemberian bibit untuk meningkatkan kapasitas lingkungan,” ujarnya.
Lebih jauh mantan Kabid Cipta Karya PUPR Lotim itu menjelaskan tujuan program diyakini memiliki multiplier efect, yang paling cepat dirasakan dari program tersebut adalah udara lebih sejuk, mengurangi efek global warming, polusi udara berkurang, menjauhkan diri dari kuman penyakit.
“Yang jelas kegiatan ini untuk membuat keadaan lingkungan di Lombok Timur bagus untuk kedepannya yang dimulai dari Sekolah,” pungkasnya.