Oleh: Muhammad Nurjihadi
Harus diakui, kemunculan miq iqbal sebagai Cagub NTB sempat merubah konstelasi politik, banyak swing voters pindah dukungan ke beliau yang dilihat sebagai sosok alternatif dari dua tokoh utama Pilkada NTB kali ini, yaitu Bang Zul dan Umi Rohmi.
Apalagi saat beliau bikin kejutan dengan memberikan doorprize mobil ke peserta jalan sehat, berbondong-bondong lah orang ingin merapat biar dapat keciprat duit yang katanya disana ada banyak.
Banyak orang penasaran dengan miq iqbal, lalu menyatakan dukungan. Survey pun melejit, baik di survey beneran yang terpercaya maupun survey-survey an yang entah bisa dipercaya atau tidak.
Kini, pemilihan makin dekat, nampaknya sudah tidak ada lagi kejutan dari tim miq iqbal. Orang menunggu-nunggu kejutan dalam bentuk ide alternatif dalam membangun NTB. Tapi sampai sekrang tidak ada, bahkan dalam debat pun gak muncul ide alternatif yang punya efek kejut. Hanya bicara hal-hal normatif ala politik lama.
Malah yang banyak menyampaikan gagasan-gagasan hebat ya Bang zul, sehingga banyak orang yang sempat berpaling kini kembali memilih Bang zul.
Akhir-akhir ini saya melihat pola aneh dari para pendukung miq iqbal, yaitu menguatkan sentimen bahwa perlunya gubernur dari Loteng. Jelas ini bertujuan untuk mensolidkan dukungan orang Loteng yang semakin kesini semakin melihat abah Uhel sebagai representasi Loteng yang lebih real.
Orang yang selama ini bekerja dan ada untuk orang Loteng, bukan tiba-tiba muncul lalu merasa mewakili Loteng. Bagi saya, ini blunder besar baru sih dari tim miq iqbal, memunculkan semangat kedaerahan (Loteng) begini bisa menggerus pemilih non Loteng, pada saat bersamaan, orang Loteng justeru melihat abah Uhel sebagai sosok yang jauh lebih layak mewakili Loteng.
Jadi ya begitulah, efek kejut sudah habis. Orang sudah tidak lagi penasaran sesaat. Jadi kini kembali realistis melihat bahwa NTB perlu dipimpin oleh sosok imajiner yang berpengalaman, menguasai masalah (bukan hanya teori normarif), dan mau bekerja keras yang dibuktikan dengan rekam jejak.