barbareto.com | Kondisi sebuah Gazebo milik warga yang terletak di Jalan Gatot Subroto, tepatnya ujung barat jembatan tukad Ayung sisi kiri dari arah timur menuju ke barat. Kondisi bangunan pun dinlai tidak aman karena bagian bawahnya sudah tidak stabil lagi, ditambah ada retakan di bebrapa bagian (seperti dalam poto, red).
Usut punya usut, kondisi tanah diarea tersebut diduga karena tidak ada antisipasi awal dengan membuat penahan dinding tebing. Dan kekewatiran akan longsor bisa terjadi kapan saja apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini.
Melihat kondisi tanah dilokasi proyek memang keliatan dengan kasat mata ada retak disekitar bangunan Gazebo tersebut. Tak itu saja, di sebelah selatan Gazebo tersebut ada tempat Suci berupa pura, kondisi ini jika tidak segera ditangani oleh pihak terkait (kontraktor), di takutkan akan menimbulkan bencana yang tidak diharapkan oleh semua pihak.
Baca juga : Kinerja Kontraktor Plat Merah Dipertanyakan, Proyek Berjalan 6 Bulan, Kantor Direksi Keet Tak Kunjung Tuntas
Informasi yang di peroleh awak media ini, kondisi tersebut karena beban serta kejenuhan tanah senderan yang terus di guyur hujan serta getaran dari alat berat dan laju mobil yang lalu lalang. Dari Informasi yang di kumpulkan oleh awak media ini, sebenarnya pihak pelaksana bisa saja mengambil langkah yaitu dengan metode sheet pile atau soil nailing untuk penahan longsor karena kondisinya tebing.
Proyek yang di kerjakan oleh PT. Brantas Abipraya tersebut, oleh pihak pelaksana telah melakukan antisipasi awal dengan menutup area tersebut dengan terpal, dengan tujuan agar air hujan tidak menguyur area untuk menghindari agar air tidak merembes.
Suprayitno dari pihak PT. Brantas Abipraya yang di konfirmasi terkait kondisi dilapangan kepada awak media ini melalui pesan WhatsApp, menjelaskan.
“Sebenarnya sudah dilakukan proteksi itu, tapi karena kejenuhan akibat air hujan,” terangnya, Sabtu, (5/2/22) melalui pesan WhatsApp. Pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan pihak pemilik lahan senin, (7/2/22). (*/b/ans).
