BARBARETO.com – Berbekal niat mewujudkan desa Peresak Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur menjadi lebih maju, Muhammad Tahnuji mantap ikut berkompetisi kembali pada Pilkades Peresak periode 2023-2029.
Selama menjabat, Tahnuji mengibaratkan Desa Peresak seperti “hutan yang penuh dengan semak-semak”.
Dimana saat itu kondisi jalan belum memiliki status, terlebih beberapa tahun terakhir Pandemi COVID-19 menghambat realisasi program yang dicanangkan mengingat Dana Desa dipresentasikan untuk penanganan pandemi.
“Ketika awal saya menjabat, Desa Peresak ibarat hutang belantara, belum lagi mulai tahun 2020 sampai 2022 kita dilanda pandemi, sehingga banyak program yang belum terealisasi,” ungkapnya dengan optimis kepada Barbareto.com, Minggu (22/01/2023).
Mengusung slogan “Bersih, Sehat, Transparan, Indah” (BERHATI), Tahnuji memastikan diri maju di Pilkades Peresak 2023 untuk merealisasikan penuh apa yang pernah dijanjikan kepada masyarakat Peresak apabila diberikan amanah kembali oleh masyarakat, terlebih dirinya sudah diberikan restu oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“InsyaAllah apabila diberikan kepercayaan lagi oleh masyarakat, saya pastikan untuk merealisasikan seluruh janji yang selama ini sempat terkendala karena COVID-19,” tegasnya.
Tak hanya itu lanjut Tahnuji, setelah berhasil mendorong BUMDes menjadi percontohan pada Kecamatan Sakra, serta sukses untuk pengelolaan air bersih dan terjaminnya Kamtibmas disamping menaikkan level pengerajin (Tebolak, red), dirinya yakin mampu mendongkrak peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Akses air bersih masyarakat sejauh ini sudah terakomodir dengan baik, pun demikian dengan Pengerajin Tebolak, kini fokus kita adalah bagaimana meningkatkan SDM masyarakat Peresak,” paparnya.
Desa Peresak sendiri sebagian besar masyarakatnya merupakan jamaah As-Sunnah karenanya, Tahnuji akan terus menerapkan pola pendekatan persuasif dalam merawat kebersamaan antara as-sunnah dan Ahlussunnah Wal Jamaah di Desa Peresak.
“Selama saya menjabat tidak pernah terjadi konflik horizontal antara As-Sunnah dan Ahlussunnah wal Jama,ah di Desa Peresak, pendekatan inilah yang terus kami terapkan agar terjalinnya persaudaraan,” ujarnya.
Sadar akan potensi terjadinya gesekan antara masyarakat, Tahnuji yang masa jabatannya sampai februari mendatang, menekankan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang sifatnya merusak, dirinya juga mengajak masyarakat berdemokrasi dengan bijak dan sehat.
“Kami harap masyarakat agar bijak menyikapi setiap isu yang berkembang, serta meminta semua calon Kepala Desa untuk mengedukasi masyarakat tentang Demokrasi,” pungkas Tahnuji.
Follow kami di Google News