21.3 C
Lombok
Jumat, September 27, 2024

Buy now

Merespons Dugaan Intimidasi oleh Rektor UGR, Aliansi Mahasiswa Beri Ancaman Balik

Lombok Timur, Barbareto – Beredar video pendek terkait perlawanan terhadap dugaan intimidasi yang dilakukan oleh pihak pucuk pimpinan Rektorat Universitas Gunung Rinjani (UGR).

Dalam video yang beredar tersebut, sejumlah mahasiswa deklarasi perlawanan.

“Kami dari aliansi mahasiswa dan masyarakAt Lombok Timur siap melawan segala intimidasi. Baik dari birokrasi kampus dan birokrasi pemerintah. Siap kami lawan,” ucap sejumlah mahasiswa dalam video tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak delapan orang mendatangi mahasiswa yang berada di UGR. Hal ini buntut aksi demo yang berlangsung di kampus yang terletak di Anjani itu.

Dugaan intimidasi itu juga muncul pertama kali dari delapan orang yang mengaku di utus oleh Rektor UGR, Basri Mulyani.

Salah seorang dari utusan Rektor itu mengaku bisa menyelsaikan persoalan tersebut dendan niat yang tidak baik.

“Dia katakan akan mengirim orang-orangnya untuk menggerebek mahasiswa di kampus,” beber salah seorang mahasiswa yang melakukan komunikasi dengan utusan Rektor.

Dugaan Intimidasi Mahasiswa

Dugaan intimidasi itu terjadi berawal dari delapan orang tersebut mengajak mahasiswa untuk berunding. Karena diketahui mahasiswa yang melakukan penggembokan.

“Mana teman-temannya yang lain suruh sini semuanya duduk,” cerita salah seorang mahasiswa melalui pesan yang beredar di Group WhatsaApp.

Delapan orang utusan Rektor kemudian berunding dengan mahasiswa yang ada di kampus. Selain itu, delapan orang tersebut juga bahkan mengaku di minta Rektor untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Yang kami herankan kenapa orang luar di minta menyelesaikan permasalahan. Padahal Rektor punya wakil-wakil rektornya kalo memang beliau punya kesibukan urgent,” herannya.

Sementara itu, Rektor UGR, Basri Mulyani, mengatakan tidak ada intimidasi. Hanya saja Rektor melaporkan perusakan fasilitas kampus.

“Tidak ada preman. Yang datang semalam itu hanya Kadus Gapuk dan Gubuk Montong. Kemudian BKD, security dan penjaga kampus dengan di dampingi Polisi Suralaga,” terang Basri.

Ia juga menegaskan, tidak ada istilah intimidasi.

“Kampus di gembok mahasiswa. Saya minta gembok di buka,” tandasnya.

Berita lainnya klik di sini

Simak juga Video: Aliansi Mahasiswa Beri Ancaman Balik

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles