Lombok Tengah, Barbareto.com – Pasca ambruknya plafon ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Batujangkih Kecamatan Praya Barat Daya, pihak puskesmas merawat pasien di lobi dan ruang menyusui puskesmas tersebut.
Akibatnya, dua pasien dewasa dirawat diruang lobi dan satu pasien anak terpaksa dirawat di ruang menyusui yang sangat sempit. Sebelumnya dua pasien lainnya meminta pulang untuk dirawat dirumahnya.
Kepala Puskesmas Batujangkih, H. Munawar mengatakan, Pasien rawat inap terpaksa ditempatkan di lobi puskesmas dikarenakan khawatir kejadian ambruknya plafon di ruang UGD akan terjadi juga di ruang rawat inap.
Ia menghawatirkan, ambruknya plafon mengakibatkan pasien dapat tertimpa kabel listrik di ruangan tersebut. “Pada malam kejadian diruang UGD ada lima pasien yang dirawat di ruangan tersebut, beruntung pasien dan perawat masih dalam kondisi terjaga dan dievakuasi sebelum plafon jatuh,” ungkapnya.
H. Munawar mengatakan, kejadian ambruknya plafon puksemas tersebut bukan kali pertama. Sejak Desember 2024, Ia mencatat kejadian serupa telah terjadi sebanyak enam kali.
“Ini kejadian yang ke enam, Mulai dari plafon lorong lantai dua di depan ruangan kepala puskesmas sebanyak dua kali, kemudian di ruang aula, ruang sarpras dan kemudian ruang bersalin lantai satu dan td mlm di ruang UGD, jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Ia selalu menggunakan helm jika sewaktu-waktu plafon ruangan lain jatuh secara tiba-tiba. “saya selalu pakai helm, takutnya giliran ruangan saya tiba-tiba plavon jatuh,” terangnya.
Sebelumbya Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Dr. H. Suardi mengatakan, Plafon di Puskemas Batujangkih menggunakan gypsum yang tidak tahan terhadap air yang mengakibatkan plafon ambruk.
“Palafonnya pakai gypsum yang tidak bisa terkena air sehingga lembab dan lansung lepas dari pakunya dan akhirnya jatuh,” jelasnya.
Ia mejelaskan, terlebih saat ini curah hujan sedang tinggi pasti akan lembab. “Hampir di semua bangunan yg menggunakan plafon gypsum bermasalah bila kena air atau lembab,” ujarnya.
Ia menerangkan, Karena itu mulai tahun 2023, pihaknya tidak akan lagi menggunakan plapon gypsum dan diganti tadengan PVC. “Untuk puskesmas batu jangkih yang plaponnya jatuh juga segera kita perbaiki,” tutupnya.