22.8 C
Lombok
Jumat, Juni 27, 2025

Buy now

Pelaku Wisata Terdampak Pandemi, Mabes Polri Turun Langsung Cek Kondisi di Lotim

barbareto.com | Lombok Timur – Guna mencegah situasi yang tidak diinginkan yang menimpa pelaku wisata karena dampak dari pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini, Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hari ini Selasa 17 Agustus 2021 mengecek langsung persoalan yang dialami oleh pelaku wisata di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) – NTB.

Bertempat di taman bunga Benteng Van Flower, Dusun Benteng, Desa Lendang Nangka Utara, Lotim, AKBP Agus Sri Wahyuni melihat dan mendengar secara langsung kondisi pariwisata Lotim terkini melalui paparan pelaku wisata, praktisi wisata dan akademisi wisata yang berasal dari Lotim.

Adapun tajuk yang diambil dalam diskusi kali ini bertema, pengembangan potensi wisata melalui optimalisasi peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di wilayah NTB.

AKBP Sri mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu aset bangsa yang memberikan sumbangan cukup besar kepada Negara, tentunya hal itu harus tetap dipertahankan kendati di masa sulit seperti saat ini.

“Maka dari itu kami turun secara langsung saat ini untuk mengecek kondisi sesungguhnya di lapangan, kalau ada kemudian kendala atau masalah yang dihadapi, itulah yang akan kita carikan solusi jalan keluarnya seperti apa nantinya,” ucap AKBP Sri. (17/8/21)

Dia menyebut, daerah Lotim saat ini menjadi salah satu barometer pariwisata yang ada di NTB, khususnya di Lombok. Dalam kesempatan itu, Ia juga mengakui kalau Pokdarwis yang selama ini dibentuk belum terlalu difungsikan dengan maksimal.

Oleh sebab itulah, pihaknya dalam hal ini membutuhkan masukan apa saja yang menjadi kebutuhan pelaku wisata, khususnya bagi Pokdarwis supaya menjelaskan apa saja kendala yang dialami sehingga Pokdarwis itu tidak maksimal dijalankan. Hal ini juga sebagai ikhtiar bersama untuk membangun wisata di NTB.

“Potensi wisata yang kecil justru dijadikan aset untuk mengembangkan wisata tersebut, karena kalau tidak mempunyai inovasi percuma juga. Seperti contoh, banyak orang-orang yang datang ke suatu tempat itu hanya untuk berselfi, maka itu juga perlu menjadi contoh ke depannya bagaimana cara menggaet wisatawan dengan pengelolaan destinasi wisata yang matang,” jelasnya.

Dia berharap, agar masyarakat NTB, khususnya yang ada di Lotim bisa mengembangkan potensi wisata yang dimiliknya sekecil apapun. Karena hanya dengan modal ide yang besar, maka konsep yang kecil tadi akan menciptakan daya tarik sendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Mendengar hal itu, Ketua Lombok Research Center (LRC) Dr. Maharani menuturkan, kondisi Lotim berdasarkan kajiannya selama ini belum terlalu peduli terhadap destinasi wisata yang dimilikinya.

Hal itu dikarenakan jumlah PDRB Lotim pada sektor pariwisata 1,6 persen, seharusnya Pemerintah Daerah (Pemda) menggelontorkan anggaran 40 Milyar untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Lotim. Namun faktanya, Pemda hanya memberikan 8 Milyar di tahun ini untuk pengembangkan wisata di Lotim.

“Uang sudah kecil, digunakan juga untuk hal-hal yang tidak efektif. Ke depannya perlu kita mengeluarkan hasil kajian supaya dengan uang kecil itu bisa membuahkan hasil yang efektif, sehingga kita mampu mengimbangi Lombok Tengah,” tandas Maharani.

Seperti yang diketahui, Lombok Tengah saat ini menjadi destinasi skala prioritas yang dibangun oleh pemerintah pusat, karena adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Nantinya Lotim akan berperan sebagai penyangga dari KEK Mandalika tersebut, maka dari itulah sangat penting untuk mempersiapkan, baik itu dari segi sumber dayanya dan maupun infrastruktur. (gok)

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
120PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles