Lombok Timur – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, menyebut tahapan Pilkada 2024 berjalan lancar, aman dan tertib.
Meski demikian, Pemda melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) menilai partisipasi pemilih di Lombok Timur rendah.
“Memang ada kekurangan dari penyelengaraan. Salah satunya dari partisipasi masyarakat. Pemilu kemarin mengalami kenaikan dsri 80,8 persen jadi 80,68 persen. Sedangkan dalam Pilkada ini, data sementara berkisar 72 persen,” ucap Kepala Bakesbangpoldagri Lombok Timur, H. Mustafa, kemarin.
Mustafa juga menyebut ada tiga faktor sehingga rendahnya partisipasi masyarakat. Salah satunya faktor cuaca.
“Memang efek dari TPS yang dikurangi indikator dampaknya banyak. Masyarakat jadi jarang keluar. Kedua karena hujan juga masyarakat malas keluar. Kemudian persyaratan harus ada E-KTP. Walaupun sudah ada pemberitahuan,” ungkapnya.
Akan tetapi lanjut Mustofa, persentase tersebut sudah terbilang baik secara nasional. Di sisi lain, kondisi Lombok Timur juga terbilang aman dan damai.
“Dari sisi semua Paslon, yang kalah sesuai data sementara sudah ucapkan terima kasih kepada pemenang. Artinya ini pelaksanaan sudah baik sesuai aturan yang berlaku,” tandasnya.
KPU Tegaskan Partisipasi Pemilih Lombok Timur Tertinggi di NTB
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Timur, Zainul Mutaqqin, menyebut partisipasi pemilih di Lombok Timur tertinggi se- NTB.
“Kita tidak berkecil hati. Ternyata Lombok Timur ini tertinggi partisipasinya di NTB. Bahkan di Jakarta itu 40 persen tidak salurkan hak pilihnya,” kata Zainul.
Terkait penggunaan E-KTP, Zainul justru menegaskan hal itu sudah sesuai dengan putusan MK.
“Warga atau pemilih wajib membawa KTP ini sesuai dengan putusan MK. Seminggu sebelum pencoblosan ada aturannya di PKPU,” tandasnya.