Langkah Konkrit
Langkah kongkrit yang lainnya, lanjut Masfu, yakni dengan adanya penerapan Program Madrasah Unggul Anak Hebat (Maulana) yang telah berdampak positif hingga saat ini bisa menjadi rujukan bagi wilayah lainnya untuk menerapkan program yang sama.
“Awalnya program Maulana itu hanya menyasar 40 MI saja. Namun saat ini justru di imbaskan ke SD yang ada di Lotim ini. Dari dua ratusan SD yanh ada di Lotim ini, baru 5 persen yang tersentuh program Maulana ini. Kendati demikian, mudah-mudahan ke depannya di imbaskan lagi ke lebih banyak SD,” ulasnya.
Dia juga mengungkapkan, kemungkinan dengan adanya Program kemitraan INOVASI juga telah menaikkan IPM di Lotim yang sebelumnya pada tahun 2018 berada di peringkat kesembilan dan kini naik ke peringkat ketujuh dari 10 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi NTB.
“Meskipun kemitraan Inovasi ini akan berkahir pada akhir tahun 2023 ini. Namun tentunya praktik baik yang telah di laksanakan saat ini jangan sampai berakhir. Justru kami harapkan akan terus di kembangkan untuk kemajuan dunia pendidikan kita di Lotim ini. Dan semoga saja nanti kita mendapatkan program yang sejenis supaya menjadi estafet yang baik untuk program sebelumnya,” harap Masfu.