Literasi untuk Difabel
Sementara itu Sekretaris LIDI Faundation, Rifqi menjelaskan bahwa dengan adanya IKM dan literasi yang inklusif yang telah di terapkan oleh Pokja ini sedikit tidak mampu menjelaskan keluh-kesah dari anak-anak yang mengalami difabel.
Karena, selama ini menurutnya terkadang di tempat belajar anak-anak yang mengalami difabel sering dipandang sebelah mata oleh gurunya, apalgi temannya.
“Dengan adanya brand merdeka belajar ini. Maka anak-anak kami yang difabel ini menemui jalan yang baik supaya mereka mendapatkan hak belajar yang setara dengan anak-anak yang lainnya. Maka inklusifitas itu perlu untuk menjaga kesetraan belajar anak-anak, khususnya di sekolah,” terangnya.
Terlebih lagi, kata Rifqi, faktor utama yang sangat berpengaruh kepada tingkat belajar siswa difabel ialah kenyamanan belajar.
Yang dimana nyaman belajar ini tentunya di bentuk dari tidak adanya perlakuan yang berbeda bagi anak-anak difabel.
“Sebutnya faktor utama itu yakni mereka nyaman, kalau sudah nyaman maka pelajaran juga akan di serap baik. Tapi kalau sebaliknya, maka akan sulit juga anak-anak kami yang difabel akan menyerap pelajaran. Sama halnya dengan kebanyakan anak lainnya, kalau nggk nyaman belajar, maka akan sulit masuk pembelajarannya,” ungkapnya.