Multiplier Efect Pariwisata
Saat ini, papar Hadrian, sektor pariwisata di Lombok dan NTB pada umumnya sudah cukup maju dan berkembang. Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah.
Hanya saja, multiplier efect atau efek domino pariwisata belum bisa dirasakan masyarakat secara maksimal. Padahal jika di kelola dengan baik dan terintegrasi, pariwisata bisa sangat mendukung pertanian.
Ia mencontohkan, kebutuhan sayuran dan buah-buahan di perhotelan, saat ini masih dominan di datangkan dari luar. Padahal di daerah Lombok dan NTB secara umum hal itu tersedia.
Sehingga selain agrowisata, pola kemitraan petani dengan sektor pariwisata pun harus mulai di dorong sejak sekarang.
“Jangan sampai pariwisata kita sangat maju dan mendunia, tetapi masyarakat khususnya petani hanya jadi penonton,” imbuhnya.
Hadrian mengakui, produk pertanian lokal memang perlu di tingkatkan dari sisi mutu dan pengelolaan pasca panen. Sebab perhotelan juga memiliki standar tertentu untuk bisa menerima produk pertanian seperti sayuran dan buah buahan.
Ke depan hal ini yang akan di perjuangkan Lalu Hadrian Irfani jika di beri amanah untuk mewakili masyarakat Lombok du kursi Senayan.
“InshaAllah, ini yang akan saya perjuangkan. Sehingga dua sektor unggulan kita bisa berkembang dengan kolaborasi dan berkesibambungan. Muaranya jelas untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani,” Pungkasnya.
Follow kami di Google News