Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Lombok Timur menggelar acara bedah buku di Lesehan Pandawa Selaparang, pada Selasa, 29 Desember 2020.
Buku yang dibedah dalam acara tersebut ialah buah karya Salman Alfarizi yang ditulis bersama lima rekan lainnya, salah satunya ialah Ahmad Tohri, M,Si yang berkesempatan hadir memberi pemaparan mengenai isi buku tersebut yang didampingi oleh Dr. Lalu Nurul Yaqin, Ph.D sebagai panelis.
Hadir dalam kesempatan itu, di antaranya adalah Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim dari Fraksi Partai Golkar, Saifulloh, S.H, yang juga ketua pembina Pergunu Lotim, serta semua perwakilan dari Badan Otonom (Banom) dan lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan NU, mulai dari IPNU-IPPNU hingga tingkat Pengurus Cabang NU Lombok Timur.
Dalam sambutannya, Ketua Pergunu Lotim, Saifuddin Zuhri, M.Ag, menjelaskan bahwa kegiatan yang digelar tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan refeleksi akhir tahun yang dilakukan oleh Pergunu Lotim untuk mengevaluasi kinerja yang telah dan belum dilakukan oleh NU selama satu tahun terakhir ini.
“Apa yang kita inginkan dari kegiatan ini adalah, pertama kita ingin merefleksikan dan mengevaluasi kegiatan NU yang sudah kita lakukan selama setahun di tahun 2020 ini, ” ungkapnya, pada Selasa, 29 Desember 2020.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Lotim itu membeberkan bahwa kegiatan itu sengaja dirangkai dengan acara bedah buku Tuan Guru Umar Kelayu supaya generasi, terutama pengurus Banom dan Lembaga NU lebih mengenal sosok tersebut yang nota benenya merupakan tokoh besar di Pulau Lombok, khususnya di Lombok Timur.
Apalagi menjelang euphoria pergantian tahun seperti ini, menurutnya, lebih baik digunakan untuk hal-hal positif seperti ini daripada merayakan pergantian tahun dengan gaya-gaya modern yang menghambur-hamburkan uang.
“Kita perlu tahu bahwa ada tokoh-tokoh penting di Lombok Timur, yang perlu kita ketahui rekam jejak dan perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Islam, seperti TGH. Umar Kelayu ini, beliau hampir tidak terekspose selama ini,” katanya.
Karena itulah, lanjutnya, sebagai Ketua Pergunu Lotim, iA sengaja memilih untuk menggelar kegiatan ilmiah itu di akhir tahun. Selain untuk merefleksikan kegiatan NU selama setahun, sambungnya, juga untuk mengisi perayaan pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat.
Kendatipun pernah di Bedah pada tahun 2016 lalu, kata Saifuddin, menurutnya hal itu belum efektif, karena tokoh besar kaliber Tuan Guru Umar Kelayu masih perlu diperkenalkan secara massif kepada genarasi muda, terutama generasi muda NU.
“Ini adalah sebuah inspirasi untuk mengekspose sosok yang selama ini tersembunyi, tapi kita yang mengangkatnya,” kata dia.
Ditambahkan oleh Saifullah, Anggota Komisi III DPRD dari Fraksi Golkar bahwa kegiatan yang dinisiasi oleh Pergunu tersbeut merupakan kegiatan yang patut diapresiasi dan terus dikembangkan.
Kegiatan ilmiah yang digelar Pergunu Lotim itu, lanjutnya, merupakan kegiata yang sangat dibutuhkan saat ini, baik di tingkat Provinsi NTB maupun Kabupaten.
Pasalnya, kata Politisi Partai Golkar itu, kegiatan yang megangkat tokoh-tokoh besar seperti Tuan Guru Umar Kelayu masih sangat minim dilakukan.
“Kita akui bahwa di NTB umumnya dan Lombok Timur khususnya, kita memang kekurangan budaya literasi tentang tokoh-tokoh pejuang agama maupun pahlawan bangsa yang saat ini sudah kita rasakan jerih payah mereka,” jelasnya.
Sehingga, lanjutnya, apa yang digelar oleh Pergunu tersebut dengan menghadirkan salah satu penulis buku yang dibedah itu sertapara akademisi yang konsern dalam bidang tersebut merupakan kegiatan yang sangat membanggakan.
“Tentu kami dari DPRD Lotim sangat mengapresiasi kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh Pergunu Loti mini,” tutupnya. (Red-BAR)