barbareto.com | Negara – Sungai Ijogading yang menjadi ikon kota Negara mulai digarap. Sungai yang membelah kota Negara itu digarap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ambenan Ijo Gading untuk menjadi destinasi wisata.
Ide ini muncul i berawal dari kelompok remaja Loloan Timur yang bergerak mengkampanyekan kebersihan sungai Ijogading yang terus tercemar. Melihat Potensi sungai Ijogading yang memungkinkan untuk menjadi daya tarik wisata, mereka lalu membuat dan menata pinggiran Sungai Ijogading agar menjadi tempat yang menarik.
“Dengan adanya penataan dan membersihkan aliran sungai ini sehingga warga sekitar merasa malu untuk membuang sampah kesungai,” ujar Ketua Pokdarwis Ambenan Ijogading, Ahmad Mustaqim didampingi Kaling Loloan Timur, Muztahidin.
Menurutnyaluas Ambenan Ijogading ini sekitar 10 Are sebagai wisata alternatif yang dibangun secara swadaya. Kemudian terwujud Ambenan Ijoading, yakni sebuah tempat rekreasi berbahan bambu dan berlokasi di tepi Sungai Ijogading.
“Awalnya, lahan ini merupakan lahan kosong. Bahkan, dulu menjadi tempat pembuangan sampah. Namun berkat perjuangan kami secara swadaya. Selain sungai, Loloan Timur juga memiliki Kekayaan Adat Budaya, Seni dan Tradisi, seperti Rumah Panggung, Makam Wali Pitu” jelasnya.
Lokasi Ambenan Ijogading ini sempat terkena banjir sehingga merusak penataan tempat rekreasi yang terjadi Mei 2019 lalu. Seluruh bangunan bambu hanyut diterjang banjir. Berkat semangat dibantu beberapa donatur, Ambenan Ijogading, perlahan-lahan kembali dibangun.
“Sekarang ini dalam upaya penataan, secara swadaya,” ungkapnya.
Adapun kendala yang paling utama sementara ini adalah akses jalan menuju Ambenan Ijogading dan Joging Track atau lintasan jalan ditepi Sungai Ijogading juga perlu dibangun dan perbaikan senderan tepi sungai dan lainnya, termasuk sarana penerangan serta sambungan jaringan WiFi.
