Mataram – Polemik dugaan layanyan striptis di tempat hiburan malam, LP masih menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Tidak hanya kali ini, LP beberapa kali bahkan menjadi sasaran demo masyarakat dan LSM.
Namun kini, sejak munculnya pemberitaan dugaan adanya layanan striptis di LP. Sejumlah LSM saat ini masih terdiam.
Menilik ke belakang, LP yang berada di tengah keramaian Kota Mataram, beberapa kali menhadirkan kontroversi. Mulai dari dugaan LSM yang menuduh LP menjadi muara dari keributan.
Kemudian demo LSM terkait video asusila. Hingga reklame LP yang dianggap ada unsur pornografi. Tiga hal tersebut beberapa kali membuat LP menjadi sasaran protes LSM.
Media ini beberapa kali meminta pandangan dari sejumlah Ketua LSM terkait dugaan layanan striptis ini. Namun, sampai berita ini dimuat, belum ada suara dari sumber yang dikonfirmasi media ini.
Sebelumnya, sumber internal dari LP menyebut, jika LP mendapat bekingan dari oknum LSM. “Kalau tidak salah di sini ada LSM yang pegang. LSM besar,” ucapnya.
Menjawab itu, SPV LP, Eka, saat dikonfirmasi menegaskan tidak ada backing membacking. Baik itu dari LSM maupun Kepolisian. “Kami tidak ada beking membeking. Mau dari LSM mau Polisi, tidak ada,” tegas Eka.
Meski demikian, Eka, tak membantah adanya pelayanan tarian tersebut. Menurutnya hal tersebut sudah sejak lama ada. Selain itu, ia menegaskan izin pelayanan tersebut sudah ada beserta izin penjualan minuman secara bebas.
“Itu sudah sejak lama ada. Kan di Senggigi juga ada. Kami sudah ada izinnya kok, semua ada, lengkap,” jelasnya.