barbareto.com | Lombok Timur – Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada tanggal 24 September 2021, program Echo Green atas dukungan dari Uni Eropa di Lombok Timur (Lotim) menggelar pelatihan teknis bagi kelompok tani agar lebih inovatif.
Pelatihan yang dilaksanakan ditingkat Kecamatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani supaya menggunakan model praktik pertanian yang ramah lingkungan, inovatif dan menjanjikan bagi lelompok petani perempuan maupun petani muda di Lotim, dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
Subdistrict Coordinator (SDC) Sambelia, Subhan mengatakan, peserta pelatihan kali ini terdiri dari Kelompok Tani Muda (KTM), Kelompok Tani Perempuan (KTP), Pemeritah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, Penyuluh pertanian, Tenaga Ahli (TA) dan SDC.
“Harapannya, peserta dapat memahami model praktik pertanian ramah lingkungan, inovatif dan menjanjikan untuk kelompok tani perempuan dan kelompok tani muda dalam sektor pertanian,” ucap Subhan. (18/9/21)
Baca juga : Presiden Jokowi Ingin Anak Muda Berminat Jadi Petani
Echo Green sendiri, atas dukungan Uni Eropa di Lotim sejak tahun 2020 telah memperkuat keterlibatan perempuan dan pemuda dalam membangun Desa di bawah tatanan desa yang baru, berdasarkan Undang-Undang Desa bahwa pemerintah Desa memiliki wewenang untuk menyusun Rencana Tata Ruang Desa dan Rencana Tata Guna Lahan Desa yang terintegrasi.
Selanjutnya, sejak awal tahun 2021 Echo Green Lotim bersama SDC (Subdistrict
Coordinator) dan tenaga ahli pertanian lokal telah melakukan serangkaian pertemuan dan
pengorganisasian Kelompok Tani Perempuan (KTP) dan Kelompok Tani Muda (KTM).
Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan menyadari tentang ekonomi hijau sebagai basis penghidupan berkelanjutan. Serta untuk mendorong kolaborasi dengan pemerintah, kelompok masyarakat lainnya, dan pelaku swasta di daerah.
Adapun Echo Green juga bertujuan mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan pemuda di sektor pertanian berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sebagai upaya mendukung pencapaian SDG2 (Zero Hunger), SDG5 (Kesetaraan Gender), dan SDG8 (Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi) di Indonesia.
Serta mendukung meningkatnya kerjasama antara kelompok tani, pemerintah, dan sektor swasta agar secara efektif memperkuat pelibatan petani perempuan dan pemuda dalam perencanaan tata ruang dan tata guna lahan, dan meningkatkan praktek pertanian berkelanjutan di Lotim. (gok)