BARBARETO.com – Turunnya Tim Tipikor Polda Bali untuk melakukan pengecekan terhadap proyek fisik Universitas Udayana (UNUD) yang molor dan akhirnya diperpanjang melalui addendum, ditanggapi positif oleh Bali Corruption Watch (BCW).
Namun, agar masyarakat tidak berprasangka dan mengembangkan dugaan-dugaan liar, BCW meminta Tim Tipikor Polda Bali itu transparan menyampaikan ke public perihal apa informasi yang diperoleh, walaupun bersifat sebagai permulaan.
Demikian komentar Ketua BCW, Putu Wirata Dwikora, S.H., tentang turunnya Tim Tipikor Polda Bali ke lokasi proyek, 9 Januari 2023 yang lalu. Kamis, (12/01/23).
Menurut berita media, turunnya Tim Tipikor Polda Bali, karena ada informasi dari masyarakat.
Seperti apa informasi masyarakat yang masuk sampai Tim Tipikor Polda Bali melakukan pengecekan fisik, tentu perlu dibuka transparan, sepanjang untuk kepentingan umum dan tidak mempengaruhi dan merugikan penyelidikan yang dilakukan.
Dalam pemberitaan media, proyek fisik tersebut molor, karena akhir Desember 2022 dimana tempo proyek sudah harus diserahterimakan, ternyata pengerjaannya baru sampai 75% sampai 85%.
Kata Putu Wirata, mungkin Tim Tipikor Polda Bali menyelidiki kenapa proyek itu molor pengerjaannya, apa saja kendala-kendalanya.
‘’Kalau kendalanya soal teknis, itu tentu bisa dijelaskan oleh kontraktor yang menggarap proyek. Tapi, karena yang turun adalah Tim Tipikor Kepolisian, pertanyaan public termasuk kami dari BCW, apakah Polisi mendapat informasi tentang adanya dugaan penyimpangan, dugaan korupsi dan kolusi, sehingga proyek itu molor ?, Mari kita sambut positif saja dulu, sambal meminta Tim Tipikor Polda Bali bersikap transparan di era keterbukaan seperti sekarang, Ketika masyarakat juga menyorot kinerja Polri belakangan ini. Jangan sampai, kerja-kerja Polri yang sudah baik, dicoreng dan dicurigai masyarakat, karena kurangnya transparansi,’’ lanjut Putu Wirata Dwikora. (Tim).
Follow kami di Google News