BARBARETO – Bulan Ramadhan sebentar lagi akan bertamu ke hadapan orang-orang Muslim dalam waktu dekat. Terhitung dari hari ini (24/2) tinggal 48 hari lagi masyarakat Muslim di Indonesia akan melakukan puasa selama sebulan penuh.
Tepatnya nanti pada tanggal 13 April 2021 pelaksanaan puasa bagi Muslim di Indonesia menjadi hari pertama di tahun ini sesuai dengan perhitungan kalender nasional.
Romansa bulan ramadhan tentu menceritakan kenangan yang berbeda-beda bagi setiap insan. Dari amalan terkecil sampai dengan amalan besar juga akan menjadi suguhan cerita yang setiap tahunnya di rindukan pada bulan ramadhan.
Tak jarang dari anak kecil sampai dengan orang dewasa tidak ada yang tak merindukan keberadaan bulan ramadhan. Pasalnya bulan penuh berkah itu juga terasa berbeda dengan bulan-bulan lainnya.
Selain karena tidak makan dan tidak minum selama satu bulan penuh. Terdapat juga kebiasaan Muslim di Indonesia dalam rangka menjalankan ibadah puasa.
Bahkan mayoritas Muslim di Indonesia sudah menjadikan tradisi di bulan puasa tersebut sebagai budaya setiap tahunnya. Seperti berbuka bersama, sahur bersama, shalat tarawih, dan tadarusan.
Bahkan tradisi lainnya seperti ngabuburit, begadang sampai waktu sahur tiba, membangunkan orang sahur, pasar malam, takjil, iklan sirup marjan, dan malam hari raya idul fitri. Menjadi budaya yang di rindukan oleh insan Muslim di Indonesia.
Terlebih lagi pada generasi muda juga sering merindukan tradisi pada bulan ramadhan tersebut. Entah dari mana datangnya tradisi dan budaya masyarakat Muslim di Indonesia itu.
Namun yang jelas itu merupakan salah satu apresiasi yang patut di banggakan. Sebab seorang Muslim yang bahagia dengan kedatangan bulan penuh berkah itu juga di hitung sebagai pahala di sisi Allah SWT.
Menyambut datangnnya bulan ramadhan juga harus di rencanakan untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Hal itu juga menjadi salah satu pesan TGB TGKH. Muhammad Zainul Majdi di salah satu tausiyahnya menjelang kedatangan bulan ramadhan.
“Untuk menyambut bulan kemuliaan itu perlu mempersiapkan diri serta perencanaan yang baik. Kalau masuk ramadhan maka siapkan diri dengan sebaik-baiknya,” pesan cucu pahlawan nasional tersebut di kutip dari m.republika.co.id.
Gubernur dua pridoe di NTB itu juga menjelaskan, bulan ramadhan merupakan ajang memperbaiki diri bagi umat Islam. Dengan cara memahami keutamaan yang ada pada bulan ramadhan.
“Kata Marhaban menggambarkan suasana hati kita menyambut ramadhan, yaitu rasa senang, siapa yang senang, maka Allah SWT akan mengharamkan jasadnya disentuh oleh api neraka,” ucap TGB. (gok)