barbareto.com | Lombok Timur – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) H. M. Juaini Taofik, meminta supaya masyarakat bersabar dengan adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro Darurat Imbangan di Lotim yang mulai diterapkan pada Rabu kemarin (14/7).
“Sabar dulu lah, kalau shalat ada namanya tuma’ninah, untuk melakukan istirahat sebentar di antara kegiatan besar, kira-kira esensinya begitulah,” tandas Sekda yang juga sebagai ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Lotim. (15/7/21)
Pria yang karib disapa Kak Ofik itu mengatakan, dengan kondisi saat ini pemerintah akan mengambil langkah pencegahan daripada pengobatan. Penerapan PPKM diterapakan untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang tinggi.
“Misalkan ada weekend hari jumat, sabtu dan minggu, bagaimana kemudian keramaian itu kita antisipasi untuk menghindari kerumunan di tengah masyarakat,” tuturnya.
PPKM Imbangan Darurat itu juga kata Kak Ofik dipertegas dengan keluarnya Surat Edaran (SE) Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy bernomor 060/481/PMD)2021 tentang PPKM berbasis mikro darurat imbangan.
Ia menambahkan, dalam SE itu disebutkan pintu perbatasan Lotim akan diperketat. Terdapat 3 tempat penyekatan yakni di perbatasan Jenggik, Sukaraja dan Pelabuhan Kayangan.
“Setiap orang yang masuk ke Lotim harus dilalukan screening, termogan, swab antigen, dan prokesnya harus terjaga. Kalau destinasi wisata memang harus bisa menunjukkan kartu vaksin,” jelasnya.
Bahkan dalam SE itu dipaparkan, bahwa jam operasional pedagang atau pusat keramaian wajib ditutup ketika pukul 20:00 WITA. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kerumunan di toko-toko, cafe-cafe, mall ataupun tempat keramaian lainnya. (gok)