BARBARETO.com | Selama tiga hari Yayasan Lombok Research Center (LRC) melakukan kegiatan di Hotel Jayakarta Senggigi Lombok Barat untuk menyusun Strategic Planning Lembaga selama 5 tahun kedepan.
Kegiatan tersebut di lakukan dari tanggal 4 sampai 6 Agustus 2022.
Kegiatan Strategic Planning ini merupakan rangkaian dari kegiatan Program INKLUSI – Yayasan BaKTI bermitra dengan Lombok Research Center.
Penguatan kelembagaan melalui strategic planning, merupakan suatu upaya yang di lakukan oleh BaKTI untuk memperkuat Lembaga mitra di daerah.
Melalui kegiatan ini di harapkan Mitra dapat melakukan identifikasi kebutuhan untuk keberlanjutan Lembaga, refleksi berbagai tantangan yang telah di hadapi oleh Lembaga, peluang yang dapat di manfaatkan oleh Lembaga serta mendapatkan informasi tentang tujuan pembangunan di daerah yang dapat di selaraskan dengan tujuan atau visi misi lembaga.
Selain itu, melalui kegiatan ini di harapkan Mitra dapat mengintegrasikan isu Inklusi pada rencana strategis yang telah di miliki oleh Lembaga sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Lombok Research Center, Bapak Suherman mengatakan bahwa tujuan kegiatan Strategic Planning ini untuk merefleksikan perjalanan Lembaga selama 5 tahun sebelumnya dan mengidentifikasi masalah-masalah yang di hadapi lembaga.
Baca juga: Sinergi Pemda Lotim dan LRC Menuju Masyarakat Inklusif
Tantangan internal dan eksternal, memproyeksikan trend isu 5 tahun ke depan, mengidentifikasi solusi untuk mengatasi masalah dan tantangan 5 tahun ke depan berdasarkan hasil refleksi, menyusun Rencana Strategis Lembaga 5 Tahun ke depan.
Yang terpenting adalah bagaimana Renstra lembaga ini terkoneksi dengan apa tujuan pembangunan di Daerah.
“Yang terpenting adalah, bagaimana Renstra LRC ini terkoneksi dengan apa tujuan pembangunan di Daerah,” ungkap Suherman.
Tanggapan Pemerintah
Dalam kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Sekretaris Daerah kabupaten Lombok Timur yaitu Bapak M. Juani Taofik, Wakil Bupati Lombok Tengah, Bapak Nursiah dan Kepala Dinas kesehatan Lombok Tengah yaitu Bapak Suardi.
Bapak Kepala Dinas kesehatan Lombok Tengah, Suardi lebih menekankan bagaiaman strategi Lombok Tengah saat ini dalam menurunkan angka stunting.
Saat ini Dinas Kesehatan Lombok Tengah sedang menyusun strategi kebijakan dan program yang fokus dalam menurunkan angka stunting.
“Kami saat ini di Lombok Tengah sedang fokus menyusun kebijakan dan program terkait penurunan angka stunting,” ungkap Suardi.
Suardi juga menekankan bahwa program-program kolaborasi dan terintegrasi harus di lakukan, karena berbicara stunting merupakan isu bersama dan memiliki banyak irisan. Sehingga di butuhkan kolaborasi semua pihak.
Wakil Bupati Lombok Tengah pada kesempatan tersebut lebih mengulas bagaimana Lombok Tengah selama ini melakukan kebijakan-kebijakan terkait penurunan angka kemiskinan.
Pada tahun 2022 ini, Lombok Tengah menganggarkan sekitar 111 Milyar lebih terkait dengan program penurunan angka kemiskinan.
Dan anggaran tersebut tersebar di beberapa dinas terkait.
“Saat ini, kami di Lombok Tengah menganggarkan sekitar 111 milyar lebih terkait dengan program penurunan angka kemiskinan,” ungkap Nursiah.
Sedangkan Sekretaris Daerah Lombok Timur, Bapak M. Juani Taofik lebih menekankan bagaimana strategi pembangunan yang Inklusi di Lombok Timur.
Saat ini Lombok Timur sudah mulai terbuka kepada semua pihak dalam membangun Lombok Timur.
Peran serta seluruh lapisan masyarakat sangat di butuhkan untuk kemajuan daerah kita bersama.
“Peran serta seluruh lapisan masyarakat sangat di butuhkan untuk kemajuan daerah kita,” ungkap M. Juaini Taofik.
Sekretaris Daerah Lombok Timur juga menekankan bagaimana model pembangunan seperti konsep Algoritma.
Artinya bagaimana membangun dengan tahapan yang jelas dan terukur.
Selain itu Bapak Sekretaris Daerah Lombok Timur mengharapkan kepada Lombok Research Center agar kaderisasi dalam pembangunan di tingkat desa harus di lakukan agar lebih banyak lagi yang menyuarakan pembangunan di desa.