barbareto.com | Lombok Timur – Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat imbangan di Lotim, berdampak terhadap Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Timur.
Kabid Darah PMI Lotim, Muh Nur mengatakan, sebelum pemberlakukan PPKM biasanya stok darah di PMI Lotim hingga 180 kantong, namun selama PPKM PMI hanya mampu mengumpulkan paling banyak hingga 30 kantong setok darah.
“Tapi kebutuhan darah di semua Rumah Sakit (RS) yang ada di Lotim, tetap bisa dilayani berapapun kebutuhannya,” terang Muh Nur.
Selain dampak dari PPKM, menipisnya stok darah di PMI Lotim, juga diakibatkan karena
masyarakat yang sudah vaksin tahap pertama tidak bisa melakukan donor darah. Akan tetapi donor darah bisa dilakukan setelah 14 hari melakukan vaksinasi tahap kedua.
“Alhamdulillah, stok kita untuk dua hari ini masih aman, karena kita sering sosialisasi ke desa-desa kalau 12 hari setelah vaksinasi tahap kedua bisa di lakukan donor darah,” terangnya.
Kendati demikian, antusias masyarakat untuk melakukan donor darah sangat tinggi, hal tersebut terlihat banyaknya para pendonor darah sukarela yang datang untuk donor di PMI Lotim.
Kata dia, untuk layanan donor darah keliling diistirahatkan sementara, akan tetapi para pendonor darah sukarela diundang untuk melakukan donor di PMI, akan tetapi Jumlah pendonor di batasi.
“Tidak bisa datang semua pendonor ini, teknis kami, satu hari itu hanya 20 orang saja yang datang dan jam datangnya juga kami atur,” imbuhnya.
Dijelaskannya, penularan Covid-19 tidak bisa melalui darah, akan tetapi bagi masyarakat yang rektif atau memiliki gejala Covid-19 yang ingin melakukan donor darah, pihaknya menolak karena peroses donor darah dilakukan secara selektif.
“Golongan darah yang sangat sulit kita dapatkan itu golongan darah AB hanya 5 persen bisa kita dapatkan dari populasi manusia, yang banyak itu, golongan darah O, A dan B,” katanya.