BARBARETO.com – Usai dibentuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur (Satgas) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) telah menerima beberapa aduan dari Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Lombok Timur.
Dimana beberapa diantaranya berakhir di meja mediasi serta diserahkan kepada BP2MI, demikian diutarakan Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (P2K2) kepada Barbareto.com.
“Sejak dibentuk sudah 5 permasalahan yang kami tangani, dua diserahkan ke BP2MI diantaranya juga berakhir di meja mediasi,” jelas Kabid P2K2, Raden Bambang Dwi Minardi pada Senin (06/02/2023).
Kini lanjut Bambang, pihaknya sedang berupaya menekan permasalahan terhadap PMI dengan pendekatan preventif, Yang dimulai dari Desa.
“Peran Desa kami sangat tekankan dalam hal ini, mengingat yang memahami sikologis masyarakat Desa adalah Pemerintah Desa itu Sendiri,” paparnya.
Bambang memaparkan, masyarakat yang berniat menjadi PMI agar lebih selektif dalam memilih jalur keberangkatan, pasalnya secara perundang-undangan yang berhak mensosialisasikan kesempatan kerja adalah Disnakertrans dan PT yang memang bergerak pada bidang tenaga kerja.
“Yang boleh mensosialisasikan dan merekrut tenaga kerja ada dua yakni PT dan Dinas Tenaga kerja,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan Bambang, pihaknya menghimbau kepada Lembaga yang bergerak pada bidang PMI agar membimbing masyarakat kepada jalan yang memang sudah difasilitasi Pemerintah, terlebih jika berangkat dengan jalur yang resmi akan menjamin keselamatan.
“Kami harapkan teman-teman LSM agar terlibat sedini mungkin untuk menjembatani masyarakat yang berkeinginan menjadi PMI agar Pergi Migran Pulang jadi Juragan,” pungkasnya.
Follow kami di Google News
 Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)){kind=link}