BARBARETO.com – Tersangka kasus Alat Mesin Pertanian (Alsintan) 2018 Dinas Pertanian Lombok Timur, membeberkan keterlibatan oknum aktivis dalam praktek dugaan tindak pidana korupsi pada penyaluran bantuan tersebut.
Dimana dari pengakuannya usai penyerahan tersangka dari penyidik terhadap penuntut umum, beberapa orang memakai alat tersebut, yang sampai saat ini belum dikembalikan, bahkan disampaikan juga aliran penggunaan alat tersebut dikaitkan dengan aktivitas yang juga merupakan ketua OKP inisial TH.
“Sebenarnya beberapa orang mengambil lebih dari lima, bahkan ada salah satu oknum mengambil 8 unit, semuanya akan saya diungkapkan sejelas jelasnya,” ungkapnya kepada Barbareto.com pada Selasa (07/03/2023).
Di Kecamatan Suela dan Pringgabaya sendiri lanjut AM, sebanyak 30, sedangkan Pihaknya hanya mengelola 13 unit, sementara 19 dikelola oleh mantan anggota DPRD Lotim yang juga berstatus tersangka inisial S, dari sinilah kemudian oknum TH mengambil 18 unit.
“Yang saya kelola hanya 13 unit, sisanya dikelola S yang 18 diantaranya dimanfaatkan oleh oknum TH,” bebernya.
Masih kata AM, dirinya kembali mengakui, sebagian dari alat yang dikelola sudah dikumpulkan dari petani, hanya saja sisa dari alat yang dipinjam TH diduga diperjualbelikan, termasuk juga mesin yang digadai oleh AM kemungkinan diperjualbelikan.
“Sebagian alat yang saya kelola sudah saya kumpulkan sebagian, termasuk juga yang saya gadai sudah saya kasih ongkos, dan sampai sekarang barangnya tidak kembali dan itu juga orangnya TH,” ujarnya.
Lebih jauh kembali dijelaskan tersangka AM, pihaknya akan membuka keterlibatan oknum aktivis dalam kasus alsintan tersebut dengan terbuka, pada persidangan nanti.
“Yang jelas saya pastikan akan membuka ketika persidangan,” pungkasnya.
Follow kami di Google News
, membeberkan keterlibatan oknum aktivis dalam praktek dugaan tindak pidana korupsi){kind=link}