barbareto.com | Negara – Ditengah suasana pandemi dan PPKM darurat yang masih berlangsung, Pemkab Jembrana tetap memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi pada periode pertama (januari-juni). Beasiswa diberikan secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa, Jumat (13/8) di Auditorium Jembrana. Pada periode I ini Pemkab Jembrana memberikan bantuan beasiswa kepada 800 mahasiswa dengan total anggaran Rp. 2,4 milyar.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengungkapkan pemberian bantuan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi tetap diberikan. Hal itu sebagai bentuk komitmen Pemkab Jembrana terhadap pentingnya jenjang pendidikan tinggi bagi generasi muda Jembrana. Bupati Tamba berharap beasiswa yang diberikan agar digunakan sebagaimana mestinya.
“Manfaatkan dengan baik, gunakan untuk hal-hal positif bagi pendidikan kalian, jangan gunakan untuk hal-hal yang lain. Buat bangga orang tua kalian dan tanah kelahiran kalian Jembrana. Belajar yang rajin agar kedepan kalian sebagai generasi penerus bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan Jembrana,” tegasnya.
Disamping itu, mahasiswa juga diharapkannya untuk bisa menjadi public relation pemerintah dengan ikut mensosialisasikan program-program pemerintah kabupaten Jembrana. Ia mencontohkan saat ini banyak program-program pemerintah kabupaten Jembrana untuk kesejahteraan rakyat dari JES hingga I-Ban, namun masih ada masyarakat yang belum tahu. Selain itu, vaksinasi juga harus ikut disosialisasikan.
“Untuk itu saya minta kepada mahasiswa sekalian, agar ikut membantu pemerintah, menjadi public relation dengan mensosialisasikan program pemerintah. Terkait penanganan Covid-19 juga, dari vaksinasi dan pembagian bansos agar merata. Termasuk rencana pembangunan Jembrana kedepan sesuai dengan visi misi mewujudkan masyarakat Jembrana Bahagia berlandaskan Tri Hita Karana,” ujar Tamba.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga Jembrana, Ni Nengah Wartini mengatakan, dari jumlah pemohon sebanyak 1.089 orang yang memenuhi persyaratan, yang terdiri dari Fakultas kedokteran sebanyak 14 orang, Fakultas tehnik sebanyak 50 orang dan dari non kedokteran dan non tehnik sebanyak 1.025 orang.
“Dengan jumlah pemohon beasiswa yang memenuhi persyaratan, melebihi 289 orang dari 800 orang kuota yang dianggarkan, maka dilakukan perangkingan melalui nilai IPK/semester/nomor registrasi. Dari hasil perangkingan, IPK yang paling rendah dirangking 800 adalah 3,59,” jelasnya.
Terkait penerima beasiswa periode pertama (januari-juni) sebanyak 800 mahasiswa itu, dijelaskan Wartini merupakan yang melaksanakan kuliah reguler pada perguruan tinggi negeri dan swasta yang terakreditasi A, pada jenjang diploma III, diploma IV dan strata I.
“Jumlah anggaran yang direalisasikan pada periode ini adalah senilai Rp. 2,4 milyar dengan rincian perorang mendapatkan masing – masing Rp. 3 juta dikali 800 orang,” tandasnya.
