Amlapura – Enam (6) OKP dibawah KNPI Karangasem pertanyakan isu musda KNPI Karangasem. Terlebih lagi keenam OKP tersebut selama ini tidak dilibatkan. Padahal OKP tersebut bernaung dibawah KNPI. Mereka adalah AMPG, barisan muda Kosgoro 57, IARMI, Ampi dan pemuda Demokrat serta Persada Nusantara. Mereka berkumpul di sebuah rumah makan di Karangasem, Kamis (15/9/2022).
Mereka berkumpul untuk menyikapi isu musda KNPI Karangasem yang akan dilaksanakan 17 September mendatang. Malah sempat ada kabar kalau musda sempat akan digelar 14 September lalu namun batal dilaksanakan.
Para OKP tersebut mengaku tidak diajak. Padahal mereka para OKP punya hak suara dan peserta.
“Yang kami pertanyakan siapa penyelenggara, ini harus jelas legalitasnya,” ujar Gusti Putu Kirana Dana alias Togar kepada wartawan.
Togar sendiri mengaku melayangkan protes ini kepada karteker ketua Muamar Kadafi. Karena sejauh ini sebagian OKP di Karangasem tidak diajak dan terkesan diabaikan. Padahal jelas OPK tersebut ada dan masih eksis dan berada dibawah KNPI Karangasem.
“Kami keberatan kalau sampai ada musda yang mengabaikan OKP lainnya,” ujar Togar yang juga inisiator pertamuan tersebut.
Karena kalau itu sampai terjadi dikhawatirkan akan terjadi perpecahan di KNPI Karangasem. Bahkan kalau musda dipaksakan tanpa kehadiran beberapa OKP tersebut bukan tidak mungkin akan muncul KNPI tandingan di Karangasem.
Dirinya mengaku apa yang dilakukan ini untuk menjaga agar tidak terjadi perpecahan di KNPI Karangasem. Ternyata rencana musda tersebut tidak melibatkan karteker ketua KNPI Karangasem Muhamar Kadafi.
Padahal sesuai aturan mestinya karteker yang menyelenggarakan musda. Kalau kelompok lainya jelas ilegal. Bahkan jika diundang pun pihaknya mengaku tidak akan hadir. Karena apa yang dilakukan tanpa mekanisme jelas ilegal dan hasilnya juga akan ilegal.
Sejauh ini SK karteker sendiri juga masih berlaku dan belum dicabut. Kuat dugaan ada permainan kalangan tertentu untuk memanfaatkan dan menguasai KNPI Karangasem.
Infonya juga sudah dilakukan ada beberapa kali pertemuan awal sebelum musda yang batal beberapa waktu lalu. Togar mengakui siapapun yang muncul sebagai ketua nantinya asal sudah sesuai dengan mekanisme dirinya bersama OKP lainya tidak masalah.

Para OKP juga mempertanyakan kenapa karteker ketua sampai tidak tahu rencana ini. Sementara itu Khadapi mengaku tidak tahu rencana musda KNPI Karangasem. Kalau sebatas pertemuan biasa seperti ngopi-ngopi itu sah-sah saja. selama itu tidak mengambil tindakan sesuai kewenangan karteker.
Selama ini dirinya mengaku belum ada menandatangani surat apapun terkait musda. Sehingga pertamuan tersebut masih sebatas ngumpul saja. Dirinya berharap kalau musda dilakukan dengan melibatkan semua OKP. Tidak hanya sebagian OKP saja.
Togar berharap mereka yang melakukan gerakan liar bisa berdampak pecahnya KNPI Karangasem. Untuk itu meminta agar tidak melakukan hal itu. Jangan sampai ada gerakan yang menimbulkan blok blokan. Sebelum KNPI Karangasem juga sempat akan menggelar Rapinda namun gagal karena adanya protes salah satu OKP.
KNPI itu banyak warna dan milik para OKP, tidak bisa seenaknya dengan melakukan manuver yang bisa membuat kisruh.
“Tidak ada orang-orang yang tidak legal bisa melakukan musda,” ujar Khadapi.
Togar mengatakan kapan pun musda digelar dirinya bersama OKP siap. selama dilakukan secara legal. Itu penting demi persatuan oemudadi Karangasem. Jangan mengundang hanya sebagai OKP karena itu jelas akan membuat perpecahan. (tra)
Baca berita lainnya di Google News