barbareto.com | Jakarta – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Teguh Setyabudi menuturkan aparatur pelayanan publik perlu mengembangkan kompetensi lain di luar isu pemerintahan, seperti kemampuan berbahasa Inggris.
Pesan itu dia tegaskan saat menutup pelatihan online bertajuk “Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris bagi Aparatur dalam Mengelola Pelayanan Publik” yang digelar BPSDM Kemendagri.
“Kemampuan-kemampuan seperti berbahasa Inggris ini sungguh sangat penting bagi kita semuanya. Sangat-sangat penting dan itu tidak bisa diabaikan,” katanya. (30/10/2021).
Teguh membeberkan sejumlah alasan mengapa kemampuan bahasa Inggris penting untuk dimiliki. Menurutnya, di era globalisasi seperti sekarang, bahasa Inggris menjadi bahasa internasional nomor satu yang digunakan lebih dari satu miliar orang. Bahkan, berbagai komunikasi dan diplomasi di belahan dunia, pada umumnya menggunakan bahasa Inggris.
Selain itu, lanjut Teguh, penguasaan bahasa Inggris juga diperlukan, bila aparatur hendak meningkatkan kapasitas, profesionalisme, maupun kompetensinya. Sebab, berbagai referensi yang berkualitas dan penting dimuat dalam bahasa Inggris.
Baca juga : Rakor Pimpinan KPK Dengan Aparat Penegak Hukum se-Provinsi Bali
“Bagaimana mungkin kita mampu berkelas dunia, andai kata dalam hal berbahasa Inggris pun mungkin kita masih sangat-sangat kurang,” ungkapnya.
Di sisi lain, kemampuan bahasa Inggris juga dibutuhkan sebagai respons dari banyaknya daerah di Indonesia yang saat ini tengah mengembangkan sektor pariwisata. Bukan hanya pariwisata untuk turis domestik, tapi juga wisatawan mancanegara.
Tak hanya itu, saat ini di era Revolusi Industri 4.0, Internet of Things, dan Artificial Intelligence telah terjadi perubahan yang besar dalam penggunaan teknologi digital. Terlebih pandemi Covid-19 yang tengah terjadi ini telah membuat adanya lompatan besar yang mengubah pola pikir, sikap, dan cara kerja.
Karena itu, pada waktu mendatang, akan ada kompetensi-kompetensi yang diperlukan, antara lain kompetensi digital dan keahlian berbahasa.
“Artinya banyak sekali alasan-alasan yang membuat betapa bahasa Inggris atau mungkin beberapa bahasa yang lainnya, yang sering digunakan itu harus kita kuasai,” tandasnya.
Karena itu, Teguh menegaskan, upaya pengembangan kompetensi bahasa Inggris harus dilakukan, baik secara klasikal maupun non-klasikal seperti pelatihan daring yang digelar BPSDM Kemendagri selama empat hari tersebut. (BB – Kemendagri)