barbareto.com | Tahun 2022 disinyalir merupakan tahun pelantikan, pasalnya beberapa bulan terakhir ini Pemerintah Daerah Lombok Timur sangat rutin melakukan rotasi Pejabat Eselon II, III, dan IV.
Akan tetapi Mutasi kali ini, Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy sangat menyoroti bidang pendidikan, menurutnya IPM Lotim sangat dipengaruhi oleh Pendidikan, sehingga dirinya langsung membebankan Kepala Dinas yang baru untuk memperhatikan sekolah yang tidak layak pakai, padahal sebelumnya beberapa Kepala Sekolah seringkali mengusulkan untuk perbaikan namun terkendala Dapodik.
“IPM Lotim sangat dipengaruhi oleh Pendidikan, sehingga Kadis yang baru harus memperhatikan Sekolah yang tidak layak pakai,” tegasnya Rabu (14/03/2022).
Baca juga : Lagi, Pemda Lotim Kembali Rotasi Eselon II, III, IV
Lanjut Sukiman banyak laporan terkait kondisi Sekolah justru diterima melalui pemerhati Pendidikan maupun LSM, padahal itu merupakan tugas dari masing-masing UPTD Dikbud serta pengawasan, dan Dikbud Untuk melihat fakta di Lapangan, untuk itu dirinya meminta Kepala Dinas maupun Sekretaris Dinas yang baru dilantik agar sesering mungkin turun ke Lapangan.
“(Ngelamang bahasa sasak, red) kesana kemari liat situasi Sekolah, jangan berdiam diri terus di ruangan,” ujarnya.
Sukiman kembali mempertanyakan, perkembangan kasus oknum mantan bendahara UPTD Pringasela yang mengatasnamakan nama guru untuk pengajuan pinjaman di Bank, tak hanya itu dirinya juga menyinggung Sekolah yang tidak memberikan tugas kepada guru untuk membuat soal ujian, akan tetapi dilakukan orang-orang tertentu untuk membuat soal menggunakan dana BOS.
“Ada soal tes Ujian sekolah yang direkayasa sedemikian rupa oleh orang-orang tertentu menggunakan dana BOS, itu adalah pemimpin-pemimpin yang tidak mau dipimpin,” paparnya.
Baca juga : Mahasiswa Tuding Dikbud Lotim Jual Beli Soal Ujian dan SK Honda
Lebih jauh Sukiman meminta Kepada Pejabat yang baru untuk memerhatikan kualitas guru, karena guru merupakan barometer penentu kesuksesan Pendidikan, Pemda Lotim juga saat ini tengah berupaya meningkatkan SDM guru dengan menggandeng beberapa Perguruan tinggi di NTB maupun Nasional.
“Saya minta kepada Dikbud untuk memperhatikan kualitas guru, karena merekalah penentu keberhasilan sekolah,” pungkasnya.