Selong – Kabupaten Lombok Timur menjadi salah satu lokasi pelaksanaan proyek Upland (The Development of Integrated Farming System at Upland Area).
Hanya saja, sejak diluncurkan tahun 2020 lalu karena terkendala COVID-19, praktis tidak bisa dilakukan penanaman.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Ir. Sahri menjawab barbareto.com Jum’at (02/09/2022).
“Sejak diluncurkan beberapa tahun terakhir banyak kendala sehingga belum bisa dilakukan penanaman,” jelasnya.
Tak sampai disitu Lanjut Sahri, ketika dilakukan pertemuan dengan Pusat, Kabupaten pelaksana Upland juga melakukan proses mendapatkan NoL (nota tidak keberatan) untuk melaksanakan item kegiatan yang diusulkan pada tahun berjalan dari pihak donor dalam hal ini IFAD dan ISDB.
“Kita dianjurkan melakukan proses mendapatkan nota tidak keberatan,” paparnya.
Kini pada 2022, setelah tidak diberlakukan sistem serempak oleh pusat, Dinas Pertanian Lotim menyiapkan 50 ton benih bawang putih yang siap ditanam tahun ini, karenanya langkah tersebut diyakini dapat mengembalikan kepercayaan pusat kepada Lombok Timur sebagai daerah penyangga benih nasional.
“Alhamdulillah setelah tidak diberlakukan penanaman sistem serempak, biarkan kami berjalan masing-masing,” ujarnya.
Lebih Lanjut Sahri meminta jangan sampai kegiatan yang tertunda 2020 dan 2021 menjadi hangus, namun di over di tahun berikutnya guna mengejar ketertinggalan.
“Kami minta dana kegiatan yang sempat tertunda jangan sampai hangus, namun di over pada tahun berikutnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Upland merupakan proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pembangunan serta peningkatan insfrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan.
Disamping membangun sentra perbibitan dilengkapi dengan sarana prasarana budidaya benih modern.
Baca berita lainnya di Google News