Selong, BARBARETO.com – Pemotongan hewan kurban di Kabupaten Lombok Timur pada hari raya Idul Adha 1444 H tahun 2023 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur mencatat, data hewan kurban pada tahun 2022 lalu sebanyak 3.101 ekor yang terdiri dari 1.904 ekor Sapi, 4 ekor Kerbau, 1.172 ekor Kambing, dan 21 ekor Domba.
Sedangkan pada Idul Adha 2023, jenis hewan kurban berupa Kambing mengalami penurunan sekitar 80 ekor, atau menjadi 1092 ekor Kambing.
“Berdasarkan data kami, tahun ini tidak ada pemotongan domba,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veterinar, drh. Hultatang kepada Barbareto.com, Selasa (04/07/23).
Menurutnya, tidak adanya pemotongan domba seperti tahun-tahun sebelumnya, di karenakan donatur dari luar negeri yang tidak lagi menyuplai hewan kurban di Lombok Timur.
Sedangkan hewan kurban jenis Sapi, imbuh drh. Hultatang, justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 13,2 persen, atau setara 288 ekor, sehingga menjadi 2.192 ekor Sapi.
Peningkatan itu terjadi, lanjut drh. Hultatang, akibat penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sudah zero kasus, sehingga kepercayaan masyarakat untuk mengkonsumsi daging kurban, meningkat.
Sebagaimana di ketahui, pada perayaan Idul Adha tahun 2022 lalu, mayoritas masyarakat, bahkan pengurus masjid tidak berani menyembelih hewan kurban karena khawatir terhadap potensi bahaya virus PMK.
Situasi Ekonomi Tidak Mempengaruhi Jumlah Hewan Kurban di Lombok Timur
Menurutnya lagi, trend penurunan maupun peningkatan jumlah hewan kurban khususnya di Lombok Timur tak di pengaruhi oleh situasi perekonomian masyarakat.
Terlebih karakter masyarakat bumi patuh karya yang religius, dinilainya menjadi trigger (pemicu, red) semangat masyarakat untuk berkurban, sebagai wujur rasa syukur sekaligus menjalankan syariat.
“Karna kalo kita lihat, banyak orang yang ekonominya lemah mereka itu berkurban. Kadang sudah dari jauh-jauh hari mereka itu menabung supaya bisa berkurban,” sebutnya.
Sebaliknya, ujar dia lagi, banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya berkecukupan, justru tidak berkurban.
Karenanya ia berpandangan, bahwa seseorang akan berkurban karena memiliki semangat berkurban.
Adapun kecamatan yang masuk tiga (3) besar dengan jumlah hewan kurban terbanyak adalah.
Kecamatan Selong sebanyak 374 ekor Sapi, di ikuti kecamatan Pringgabaya sebanyak 214 ekor, dan kecamatan Suralaga sebanyak 188 ekor.
“Kecamatan dengan jumlah hewan kurban paling sedikit itu adalah kecamatan Jerowaru, yaitu hanya 25 ekor. Dan sapi yang kita periksa itu rata-rata sehat, artinya tidak ada penyakit yang bersifat zoonosis,” pungkas Hultatang.
Follow barbareto di Google News