Mataram, barbareto.com – Dalam rangka mendukung pemerintah pusat untuk merealisasikan program kedaulatan pangan, beberapa daerah di Indonesia ikutserta mendukung hal tersebut melalui program-program strategis daerah masing-masing.
Tak terkecuali di Nusa Tenggara Barat (NTB), di era kepemimpinan Gubernur, Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur, Indah Dhamayanti Putri juga memiliki visi prioritas salah satunya yaitu penguatan kedaulatan pangan melalui pembangunan ekosistim industri pertanian dan subsektornya.
Kepala Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) NTB, Sadimin mengatakan, pada tahun 2025 ini beberapa titik pengerjaan jalan dan irigasi di NTB sudah mulai dikerjakan. Bahkan dari data awal bulan november ini, ada yang sudah mencapai progres 76 persen pengerjaan.
“Pak gubernur iqbal, dan buk wagub indah memiliki visi yang diimpelementasikan dalam RPJMD provinsi NTB pada tahun 2025-2029 dengan tiga isu prioritas utama, diantaranya yakni penguatan kedaulatan pangan melalui pembangunan ekosistim industri,” tuturnya. (13/11/2025)
Adapun beberapa pengerjaan rehabilitasi irigasi pada tahun 2025 di beberapa titik wilayah NTB antara lain berlokasi di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur tepatnya di wilayah pengamatan Maronggek dengan anggaran sebesar Rp6.005.840.000, per awal november sudah mencapai progres 73,44 persen.
Kemudian yang berlokasi di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara pada wilayah pengamat santong dengan anggaran sebesar Rp3.216.836.000, per awal november pengerjaan fisik mencapai progres 60,62 persen.
Selanjutnya berlokasi di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu yang berada di wilayah pengamat pekat dengan anggaran sebesar Rp4.382.046.000, per awal november progres pengerjaan fisik mencapai 55,36 persen.
“Kami berharap dari rehabilitasi irigiasi ini bisa meningkatkan produktifitas para petani kita, terlebih yang berada di dompu pengamat pekat, itu berada di lereng gunung berapi tambora dengan lahan yang sangat subur. Namun karena jaringan yang lama dimensinya kurang, maka dengan adanya rehab ini semoga menjadi harapan baru bagi petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya,” jelas Kadis Sadimin.
Sementara itu, untuk paket rekonstruksi jalan pada tahun 2025, kata Kadis, terdapat dibeberapa titik antara lain rekonstruksi ruas jalan di simpang tano – simpang seteluk yang berlokasi di antara Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa Barat.
“Jalan ini menghubungkan dua ruas jalan negara yaitu ruas jalan poto tano – simpang negara dengan ruas simpang negara – taliwang sepanjang 3,8 km, kondisi drainasenya kurang baik dan sering terjadi banjir pada saat musim penghujan. Anggarannya sebesar Rp32.569.000.000 dan progres fisik pekerjaan per awal november ini mencapai 63,36 persen,” paparnya.
Selanjutnya berlokasi di Desa Tanjung Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur pada ruas jalan Tanjung Geres – Pohgading sepanjang 4.0 km dengan kondisi jalan yang rusak berat maka menelan anggaran sebesar Rp28.000.000.000, dan progres pengerjaan fisik per awal november ini mencapai 76,14 persen.
Kemudian berlokasi di Segmen Lenangguar Lunyuk km 69 sampai dengan 71 di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa menangani dua titik tebing dengan anggaran sebesar Rp20.068.000.000, per awal november mencapai progres 20,61 persen.
Terdapat juga pemeliharaan berkala jalan yang tersebar di Pulau Lombok yaitu berlokasi di ruas jalan Batu Nyale – Sengkol yang sebelumnya kondisi jalan yang rusak parah memakan anggaran sebesar Rp3.963.000.000, per awal november mencapai progres 17,61 persen.
Kadis Sadimin juga menjelaskan, terdapat dua titik lokasi penggantian jembatan yakni lokasi pertama ada di jembatan yang terletak di Desa Doro O’o, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima yang kondisinya sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah dan mengubungkan dua kecamatan yaitu Langgudu dan Monta.
“Jembatan yang di kecamatan langgudu, bima itu dianggarkan sebesar Rp6.298.000.000 dengan progres pengerjaan fisik per awal november dari data kami mencapai 25,81 persen,” katanya.
Untuk lokasi penggantian jembatan yang kedua, lanjutnya, terletak di jalan pariwisata Selong Belanak – Kuta di Desa Mekar Sari Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah yang sebelumnya rusak akibat diterjang banjir.
“Jembatan ini adalah objek vital, karena berada dekat dengan kawasan mandalika. Jembatan ini diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp4.000.000.000 dengan progres fisik sampai awal november ini mencapai 63,36 persen,” pungkasnya. (gok)

