Lombok Timur – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Timur, Muksin, menjelaskan informasi dibukanya kembali tambang Galian C yang sempat ditutup.
Muksin mengatakan, yang dibuka kembali oleh Bapenda itu adalah tambang yang ada di Desa Kalijaga Timur.
Di mana sebelumnya lokasi tersebut ditutup Bapenda bersama timnya lantaran belum bayar pajak.
Tapi, lanjut dia, sehari setelah penutupan, pihak penambang langsung menyelesaikan pembayaran tunggakan pajaknya.
Sehingga aktivitas tambang itu dibuka kembali oleh Bapenda.
“Urusan kami adalah pajaknya,” ucap Muksin dihubungi lewat telpon. Rabu, 2 Oktober 2024.
Bahkan, kata Muksin, selama para penambang masih memiliki tunggakan pajak, pihaknya akan tetap melakukan penagihan.
Meskipun sudah tidak lagi beroperasi atau melakukan aktivitas penambangan.
Menurutnya, pendapatan daerah dari sektor itu masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi kerusakan yang dihasilkan.
Sampai saat ini, Bapenda Lotim baru mengumpulkan PAD sebesar Rp6 miliar dari pajak tambang galian C tersebut.
Kata Muksin, sudah banyak cara ditempuh Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan pembayaran pajak di sektor tersebut.
Misalnya melakukan penutupan dan pencegatan di pintu perbatasan, akan tetapi para penambang kerap melakukan kecurangan dengan memanipulasi surat pajak dan karcis.
Menurutnya, tambang Galian C merupakan pekerjaan yang memiliki potensi resiko kerugian yang sangat besar bagi masyarakat. Hal ini karena perlu pengawasan ketat dari semua pihak.
“Tidak hanya dari Bapenda, karena Bapenda hanya berurusan dengan masalah pajaknya,” tandasnya.
