Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus bisa memproduksi untung setiap tahunnya. Termasuk PT. Energi Selaparang yang merupakan salah satu BUMD di Kabupaten Lombok Timur.
Namun untuk memajukan perusahaan daerah tersebut. Hal yang mendasar harus di lihat yaitu kapasitas produksi dan daya jual yang di dapat.
“Energi Selaparang ini BOPO-nya ketinggian atau Beban Operasional lebih tinggi dari Pendapatan Operasional. Kalau kita bahasakan lebih besar pasak daripada tiang,” peringat Suriadi, S.Sy., M.E. Pada Jumat 12 Februari 2021.
Dan itu merupakan salah satu persoalan yang serius menurutnya. Karena jangan sampai tetap merekrut karyawan tapi tidak mampu membayar gaji. Total karyawan yang saat ini berada di PT. Energi Selaparang yaitu berjumlah 48 orang. Seharusnya dengan kapasitas produksi idealnya karyawan yang di butuhkan hanya 25 orang.
“Tingkatkan produksi, tingkatkan penjualan, jangan terlalu banyak piutang tidak tertagih. Dan terapkan tata kelola perusahaan yang baik dan benar atau GCG,” pesannya.
Ia menyarankan lebih baik orang-orang yang berada di pusaran PT. Energi Selaparang evaluasi diri dan tidak di sibukkan dengan mencari pembenaran. Apalagi sampai menggunakan bahasa yang kurang sopan di Media Sosial. Karena mereka harus ingat saat ini sedang menjadi pegawai perusahaan daerah yang menjadi percontohan bagi masyarakat Lotim.
“Lucunya lagi sudah keliru malah semua anak buahnya di kerahkan seadanya untuk membela perusahaan tersebut,” herannya.
Harapannya ke depan agar PT. Energi Selaparang bisa mengevaluasi diri. Kemungkinan menurut Suriadi, mereka merugi pada tahun 2019 juga di karenakan biaya operasional yang tinggi.
“Karyawan terlalu gemuk, sementara kapasitas produksi dan harga jual sedikit. Syukur donk ada yang mengkritik,” tandasnya. (gok)