26.2 C
Lombok
Sabtu, Juni 7, 2025

Buy now

Covid-19 Belum Tuntas, Muncul Cacar Monyet

Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Juru Bicaranya, Mohammad Syahril, mengumumkan kasus pertama cacar monyet di Indonesia pada Sabtu 20 Agustus 2022.

Lalu apa sebenarnya penyakit cacar monyet ini?.

Di kutip dari berbagai sumber, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus monkeypox termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (di gunakan dalam vaksin cacar, red), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet pertama kali di temukan pada tahun 1958. Pada saat itu di temukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang di pelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini di sebut monkeypox.

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus monkeypox di laporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Virus ini juga dapat menyebar melalui plasenta dari ibu hamil ke janin. 

Cacar monyet di tularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Berbagai spesies hewan telah di identifikasi rentan terinfeksi virus monkeypox. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini. Begitu pula sampai sekarang belum di ketahui reservoir spesifiknya dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Walaupun memiliki nama cacar monyet, namun monyet bukanlah reservoir utama.

Pada manusia, gejala penyakit ini mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala di mulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi penyakit ini biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Secara umum gejala dan tanda penyakit ini antara lain:

  • Sakit kepala
  • Demam 
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Kelelahan/Cepat Lelah
  • Cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh, red)

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering di mulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, penyakit ini telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus ini, antara lain:

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang di temukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  • Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
  • Memasak daging dengan benar dan matang

Kasus pertama cacar monyet ini sudah dilaporkan di Indonesia, untuk itu kita tetap perlu waspada dan berhati-hati.

Baca berita lainnya di Google News

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
121PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles