22 C
Lombok
Jumat, Maret 14, 2025

Buy now

Kepsek dan Kamad di Lotim Mengaku Siap Dampingi Guru untuk Implementasi Kurikulum Merdeka

BARBARETO.com | Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) saat ini sedang menjadi buah bibir dikalangan satuan pendidikan, tak terkecuali di satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Lombok Timur – NTB. Banyak dari kalangan guru yang menilai, kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa/i di sekolah.

Sebab, kurikulum merdeka dinilai memiliki salah satu keunggulan yakni kurikulum yang bertitik fokus pada siswa/i atau peserta didik. Itulah salah yang membuat kurikulum merdeka menjadi relevan jika diterapkan di satuan pendidikan. Tak hanya guru yang memiliki peran dalam IKM ini, namun Kepala Sekolah (Kepsek) maupun Kepala Madrasah (Kamad) juga memiliki peran yang krusial dalam IKM untuk mendampingi guru.

Maka dari itulah, untuk mendukung IKM di Kabupaten Lombok Timur, INOVASI berkolaborasi dengan Pemerintah dan LPTK guna mendukung kesiapan guru untuk melaksanakan kurikulum merdeka.

Kepsek SD Islam Anak Dui, Wilsaini, S.Pd., mengaku mendapatkan femahaman yang jelas setelah mengikuti pembekalan tahap dua dari IKM. Materi yang diberikan, menurutnya sangat bermanfaat bagi kepala sekolah untuk ikutserta mendampingi guru-guru yang melaksanakan kurikulum merdeka.

“Insya Allah kami siap mendampingi guru-guru kami nantinya di masing-masing satuan pendidikan. Karena jika kita melihat, memang betul kurikulum merdeka ini sesuai dengan kondisi saat ini,” terangnya saat mengikuti pembekalan IKM tahap dua di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur. (1/8/2022)

Dia juga mengatakan, materi-materi yang diberikan pada pembekalan tahap dua ini akan memudahkan proses pembelajaran bagi peserta didik. Selain itu, siswa/i juga akan lebih aktif jika materi ini diterapkan, karena guru bisa memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa/i.

Dengan diterapkannya IKM ini, lanjut Wilsaini, guru dan siswa akan lebih mudah membangun kelas yang aktif, karena masing-masing guru telah memegang model pembelajaran yang berbeda disetiap level siswa. Hal itu juga menurutnya bisa menjadi motivasi bagi siswa/i di sekolah.

“Saya akan bekerjasama dengan guru untuk menerapkan IKM ini, karena sangat pas dan cocok sekali untuk semua sekolah dan semua satuan pendidikan di Lombok Timur ini,” bebernya.

Di tempat lain, Kamad MI Darul Muhtadin NW Mungguk, Sahmal, S.Pd.I., mengatakan, materi-materi pembekalan IKM tahap dua ini sudah mencakup kebutuhan guru dan siswa. Menurutnya, materi yang diberikan sudah jelas. Kendati demikian, Ia belum bisa memprediksi sejauh mana materi-materi tersebut jika nantinya sudah diimpelementasikan.

“Materi yang diberikan sudah sangat jelas, namun belum bisa kita ukur tingkat pencapaiannya karena materi ini belum kita laksanakan. Dan kami juga sangat siap jika diminta untuk mendampingi guru di sekolah dalam rangka mendukung IKM ini,” ujarnya.

Ia sendiri menyadari, jika kurikulum merdeka ini nantinya akan berperan penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik di semua satuan pendidikan. Terlebih lagi, jika pemerintah sudah menetapkan kebijakan mengenak kurikulum merdeka ini, maka pihaknya juga dalam hal ini harus siap menjalankan IKM tahun depan.

“Kurikulum merdeka ini simpel dan menyenangkan, sangat pas untuk murid saat ini terutama di MI/SD,” imbuhnya.

Baca juga: Presiden Ajak Kampus Ikuti Kurikulum Industri, Bukan Kurikulum Dosen

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kamad MI Assa’adah Kerongkong, Hapazah Alawiyah, S.Pd.I., menerangkan, bahwa materi yang diberikan kali ini memberikan dampak yang positif, karena materi yang dipaparkan oleh narasumber dibalut dengan pola yang menarik.

“Dari segi kesipan pribadi, kami sangat siap untuk menerapkan kurikulum merdeka ini, tentunya dengan bantuan dari pengawas dan Kamad yang lebih senior. Namun untuk menjunjung hal itu perlu adanya perencanaan yang matang dan kesiapan yang cukup,” ungkapnya.

Diakui olehnya, IKM ini sangat penting untuk segera dilaksanakan. Mengingat, kata Hapazah, itu merupakan ruh dari pembelajaran. Adapun penyebab lainnya ialah karena kurikulum merdeka ini juga menyesuaikan penbelajaran dengan karakteristik siswa, dan juga lebih penting lagi adalah guru harus mampu berinovasi dalam hal ini.

Disisi lain, Kepsek SDN 01 Sekaroh, Muhammad Nasir, S.Pd., mengatakan, pembekalan IKM tahap dua ini rata-rata materinya berisikan tentang sistem pengolahan pembelajaran yang kreatif dan edukatif. Sehingga jika IKM ini benar-benar diterapkan, maka akan menghasilkan peserta didik yang berbakat dibidangnya masing-masing.

“Kami siap mendampingi guru-guru di sekolah, dengan alasan agar semua guru bisa memahami materi-materi yang telah diberikan juga kepada kami. Disamping itu, kami juga harapkan agar guru bisa lebih kreatif untuk menyusun program-program sesuai dengan apa yang diharapkan,” jelasnya.

Menurut dia, materi pada pembekalan tahap dua ini bertujuan supaya bagaimana memanajemen kelas agar lebih kondusif dan penuh semangat. Bahkan, guru juga dibebaskan menentukan langkah-langkah mengajar yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa.

“Berbicara tentang keyakinan terhadap kurikulum merdeka ini, saya pribadi belum memastikan secara maksimal. Namun, jika kami terus mendapatkan bimbingan seperti ini, maka bukan mustahil IKM ini akan terlaksanakan sesuai dengan yang diharapkan” ulasnya.

Senada dengan hal itu, Kepsek SDN 2 Labuhan Haji, Rahmi Kurniati, S.Pd., juga mengaku merasakan manfaat dari materi-materi tentang IKM yang diberikan pada saat pembekalan tahap dua. Selain mendapatkan pengetahuan yang baru tentang IKM, ini juga sebagai langkah menyatukan visi antara kepala sekolah dengan guru untuk lebih mengedepankan kolaborasi dan sinergitas dalam hal meningkatkan mutu siswa.

“Tentunya kami siap mendampingi guru-guru kami di sekolah, sekolah juga tidak bisa tanpa adanya dukungan penuh dari guru. Sebaliknya juga begitu, guru tidak bisa jalan tanpa adanya dukungan dan fasilitas dari kepala sekolah. Maka disini intinya tim yang solid itulah yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Baginya, IKM ini sangat penting untuk di fahami dan diterapkan di sekolah-sekolah. Terlebih lagi dengan hadrinya Platform Merdeka Mengajar (PMM), yang dimana PMM ini menurutnya bertujuan supaya sekolah sasaran bisa belajar mandiri mengenai kurikulum merdeka.

“Pengenalan fitur-fitur PMM bagi kasek dan guru sangat penting sebagai motivator bagi kami untuk mau dan mengaksesnya. Materi pembelajaran berdiferensiasi dan assesment  literasi merupakan bagian prinsip-prinsip kurikulum .erdeka yang akan diterapkan dalam level satu mandiri belajar,” paparnya.

Adapun, Rahmi menyebut beberapa kelebihan kurikulum merdeka ini yaitu, memfasilitasi pembejalaran sesuai dengan kebutuhan siswa, lebih mengarahkan pada guru untuk memvariasikan metode dan model pembelajaran sehingga mendorong guru lebih kreatif yang pada akhirnya dapat membuat siswa merasa aman, nyaman dan senang dalam belajar

“Kemudian guru juga menjadi lebih menghargai karakteristik dan keunikan anak yang beranekaragam. Lalu siswa dapat mengasah potensi yang ada pada dirinya melalui pembelajaran berdiferensiasi yang disajikan guru dengan memperhatikan, kesiapan, profil/gaya belajar serta minat belajar siswa. Dan yang terakhir pembelajaran yang memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman siswa,” jelasnya.

Ia sendiri sangat yakin, bahwasanya kurikulum merdeka ini bisa terealisasi dengan baik nantinya di masing-masing sekolah sasaran. Pada dasarnya, menurut Dia, poinnya ialah pada dukungan, kemauan, kolaobrasi dan sinergitas yang solid dan berkesinambungan dari semua pemegang kebijakan pendidikan dan pelaksana pendidikan di sekolah atau madrasah. (gok)

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
124PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles