barbareto.com | Opini – Bercocok tanam dengan metode hidroponik saat ini tengah menjadi trend dan digemari masyarakat. Sebab, metode ini tidak memerlukan lahan luas sehingga lebih mudah dilakukan di rumah selama masa pandemi Covid-19.
Bahkan, untuk tempat dan peralatan tanam hidroponik ini tidak sulit dan rumit untuk ditemukan. Untuk tempat tanamnya yaitu, bisa menggunakan styrofoam atau botol bekas. Nah, bagi masyarakat yang gemar bercocok tanam akan tetapi memiliki lahan terbatas sangat cocok menggunakan metode hidroponik.
Untuk perlengkapan bercocok tanam dengan metode hidroponik ini sudah sangat mudah ditemukan ditempat umum, baik dijual secara online maupun datang langsung ke toko alat-alat pertanian. Dan masyarakat bisa menggunakan metode hidroponik ini untuk menanam aneka sayuran, seperti: kangkung, sawi, cabe, pakcoy, selada, bawang merah, hingga seledri.
Cara menanam hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah. Secara harfiah, hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara. Kebutuhan air pada hidroponik juga lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Salah satu cara bercocok tanam hidroponik adalah dengan menggunakan styrofoam dan botol bekas. Metode ini juga dikenal dengan nama sistem wick, dan metodenya juga bisa dibilang cukup praktis, dan sangat cocok untuk ibu rumah tangga.
Hidroponik telah berkembang dan semakin pesat semenjak pertama kali diperkenalkan oleh Dr. WF. Gericke dari Universitas California, Amerika Serikat. Metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah ini diminati oleh banyak orang untuk tujuan komersial atau sebatas menyalurkan hobi.
Kini cara menanam hidroponik telah mempunyai beberapa sistem dengan praktik yang paling mudah hingga tingkat kesulitan yang tinggi. Dengan menanam memakai cara hidroponik, maka hasil panen akan lebih cepat.
Namun, Anda juga harus memperhatikan beberapa aspek lain, yaitu ketepatan dalam pemberian nutrisi, intensitas cahaya, dan juga suhu di sekitar tanaman tumbuh. Bagi pemula, hal yang harus Anda perhatikan adalah air nutrisi yang benar-benar tepat dan dapat terserap dengan sempurna.
Ada beberapa cara penanaman hidroponik yang diperkenalkan mahasiswa KKN Tematik UNRAM di Desa Akar-akar:
1). Dengan menggunakan styrofoam
2). Dengan menggunakan botol plastik bekas
Sampah bekas styrofoam, merupakan salah satu jenis sampah yang paling sulit terurai. Namun, kelompok KKN Tematik UNRAM 2021, Desa Akar-akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Punya cara tersendiri untuk memanfaatkan bahan tersebut agar tak menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Kelompok KKN ini memanfaatkan styrofoam bekas sebagai media tanam hidroponik.
Hasilnya, tak hanya mencegah pencemaran, tetapi juga bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan. Mereka menyampaikan informasi serta cara penanaman hidroponik, sehingga masyarakat bisa membangun kebun hidroponik memanfaatkan styrofoam bekas di pekarangan rumah.
- Cara pembuatan Media Hidroponik dengan styrofoam
Persiapan Bahan dan Alat
1). Kompor gas/lilin
2). Cutter
3). Pelubang (cetakan)
4). Styrofoam
5). Isolasi
6). Plastik hitam
Alat pelubang yang digunakan adalah terbuat dari jenis besi kawat yang dibuat bulat dengan pegangan yang terbuat dari kayu. Cara kerja dari alat ini adalah diawali dengan membakar alat tersebut dengan bantuan kompor gas yang telah disediakan selama beberapa menit hingga besi benar-benar panas sehingga dapat melubangi styrofoam.
Penandaan titik yang akan dilubangi menggunakan pena/spidol, hal ini berguna untuk menghasilkan titik lubang yang rapi dan pas. Untuk jumlah lubang yang akan dibuat dapat disesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam, mulai dari 4 lubang, 5 lubang, 6 lubang, 8 lubang, 9 lubang, dan 10 lubang.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan plastik, Hal ini berguna untuk menjaga air tetap aman tidak merembes karena ada kebocoran pada styrofoam, Lakukan dengan menggunakan bantuan pisau dan isolasi untuk merekatkan agar tidak lepas. Setelah kedua bagian styrofoam ini telah selesai dibuat, maka styrofoam ini sudah dapat digunakan sebagai media penanaman hidroponik.
- Cara Menanam Hidroponik dengan Botol
Cara menanam hidroponik dengan botol adalah cara termudah. Selain itu, banyak keuntungan yang diperoleh, seperti hemat tempat. Tak perlu menanam banyak tanaman dan bisa disesuaikan dengan keinginan kita. Siapkan terlebih dahulu bahan sebagai berikut ini:
a. Botol minum bekas ukuran 1 liter.
b. Air.
c. Larutan nutrisi.
d. Kain flanel bekas.
e. Gunting atau cutter
Cara membuat media hidroponik botol, adalah sebagai berikut:
a. Langkah pertama, belah botol bekas menjadi dua bagian. Buang tutup botol.
b. Buat larutan nutrisi, dengan mencampurkan air dengan nutrisi tanaman hidroponik yang bisa dibeli di pasaran, seperti AB-MIX. Ikuti cara pembuatannya.
c. Setelah itu, tuangkan larutan nutrisi ke potongan botol bagian bawah.
d. Ambil bagian botol atas, dan beri sumbu air dengan menggunakan kain flanel.
e. Letakkan potongan botol bagian atas ke dengan posisi terbalik ke dalam botol berisi larutan nutrisi.
f. Kemudian, ambil bibit hidroponik yang sudah disemai ke atas kain flanel dalam botol.
g. Jangan lupa untuk mengganti dan mengisi persediaan larutan air di botol bagian bawah.
- Keuntungan atau kelebihan hidroponik
Ada berbagai keuntungan/kelebihan yang bisa diperoleh dengan cara bercocok tanam hidroponik. Pertama, pengguna bisa memungkinkan menanam tanpa tanah, kemudian metode ini juga bisa membuat barang-barang bekas di rumah lebih bermanfaat.
Selanjutnya, tanaman atau sayuran yang ditanam secara hidroponik akan lebih higienis dibanding dengan tanam biasa. Terakhir, pertumbuhan tanaman akan jauh lebih cepat dibanding tanam biasa.