Selong – Masa peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan yang ditandai dengan beberapa gejala alam yang disebut pancaroba seperti berubahnya suhu dan cuaca secara drastis, munculnya mendung tebal disertai petir, gelombang pasang air laut, angin kencang hingga angin puting beliung.
Menyikapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur sedang melakukan pengkajian dan inventaris sebagai upaya mitigasi terhadap risiko bencana memasuki musim penghujan.
Terlebih hujan disertai angin kencang yang terjadi pada hari minggu kemarin telah mengakibatkan pohon tumbang di Pringgasela dan Sakra.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lombok Timur, Lalu Mulyadi, bahwa di masa transisi/pancaroba ini pihaknya dituntut untuk bekerja ekstra. Lantaran selain masih harus menyuplai kebutuhan air bersih ke wilayah kecamatan Jerowaru dan Keruak. Juga harus membagi waktunya untuk mengatensi beberapa hal terkait adanya potensi bencana.
“Di beberapa wilayah di Lombok Timur sudah mulai turun hujan. Bahkan hujan lebat yang terjadi kemarin mengakibatkan pohon tumbang di Pringgasela dan Sakra. Dan kami langsung menerjunkan satu unit Tim Reaksi Cepat (TRC),” kata Lalu Mulyadi kepada Barbareto.com Selasa (14/11/2023).
Lalu Mulyadi mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan kebersihan, terutama selokan/parit agar ketika terjadi hujan lebat tidak terjadi banjir atau luapan air yang dapat menggenangi ruas jalan.
“Seperti yang terjadi kemarin di PTC Pancor ketika terjadi hujan pertama sudah langsung terjadi luapan dan menggenangi ruas jalan. Syukur Alhamdulillah masyarakat dibantu anggota cepat menyelesaikannya,” ujarnya.
Saat yang sama, pihaknya juga telah menerjunkan tim TRC untuk menginventarisir pohon-pohon yang sudah termakan usia yang ada di jalan-jalan utama seperti di jalan Pancor-Keruak, Pancor-Labuhan Haji, Pancor-Masbagik dan lainnya.