barbareto.com | Denpasar – Partai Nasdem Bali mulai bersikap tegas terhadap persoalan yang sedang membelit Dr. Somvir. Nasdem akhirnya bereaksi untuk meredakan konflik setelah polemik Dr. Somvir. Apalagi persoalan Somvir ini belakangan semakin melebar.
Pengurus DPW Partai Nasdem Bali Putu Tika Winawan, Senin (9/8) mengatakan semua kader partai yang sedang berselisih, baik pihak Deni Varindra maupun Dr. Somvir, sebagai Ketua OKK Partai NasDem Bali, Putu Tika mengundang para kader ini ke Kantor DPW Partai Nasdem Bali. Apalagi persoalannya kian melebar hingga pelaporan ke BK DPRD Bali.
Putu Tika menilai seluruh polemik yang terjadi hanya miskomunikasi saja. Keduanya selama ini dinilai sebagai kader yang “berkeringat” dalam membesarkan Partai Nasdem. Maka, keduanya tidak akan mungkin merusak nama partai yang telah dibesarkan seperti sekarang di Bali, dengan ragam polemik seperti ini.
“Saya mengharapkan keduanya bisa duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi saat ini,” katanya.
Putu Tika meminta agar kader yang berselisih bisa menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik terhadap dinamika yang terjadi di dalam internal Partai Nasdem Bali. Jangan biarkan orang lain mencampuradukkan masalah internal partai.
Terkait masalah internal yang melibatkan Somvir, dalam keputusan Dewan Kehormatan Partai, sudah sangat jelas. Partai Nasdem Bali tidak lagi melanjutkan persoalan yang sedang dialami Somvir. Khususnya dalam Pokok Permohonan dalam lima poin dugaan pelanggaran. Mulai dari dugaan politik uang hingga dugaan pergeseran suara pemilih.
Dewan Kehormatan Partai telah memutuskan permohonan yang masuk dari Nyoman Tirtawan dalam sengketa internal Partai Nasdem Bali kala itu, tidak dapat diterima. Ini terbukti dengan Surat Keputusan Dewan Kehormatan Partai Nasdem Bali dengan Nomor 001/SI/DKPN-Bali/IX/2019.
Tika Winawan mengingatkan semua pihak harus menahan diri, terutama para kader Partai Nasdem Bali. Hormati proses hukum yang sedang berjalan, khususnya di DKPP. Sebagai Ketua OKK Partai Nasdem, Putu Tika menegaskan saat ini Partai Nasdem dalam kondisi sangat solid dan dalam situasi penuh kekeluargaan. Saat ini semangat ini sangat terjaga dalam upaya membesarkan partai ini di Bali.
Terhadap dinamika yang terjadi, semua pihak harus mengerti sesuai duduk persoalan, baik secara personal maupun organisasi partai. Sebab, persoalan Somvir ini makin dibuat gaduh dengan statemen tokoh spiritual Bali Gusti Ngurah Harta, yang sangat sensitif dan berbau rasis. Ini sangat mengganggu Partai Nasdem Bali, sebagai salah satu partai besar di Bali.
Putu Tika memperingatkan Gusti Ngurah Harta untuk lebih bijak dalam menilai suatu permasalahan. Keterpilihan Somvir sudah melalui proses pemilu yang sah. Penyebutan ia dari India, lebih-lebih dikaitkan dengan sampradaya, itu tidak relevan untuk dipersoalkan. Putu Tika mengaku cukup mengikuti ketokohan Gusti Ngurah Harta dengan segala kegiatan spiritualnya sebagai sesepuh di dalam Perguruan Sandi Murti.
Namun, ia sangat terganggu dengan penilaian Gusti Ngurah Harta seperti itu terhadap salah satu kader terbaik Partai Nasdem Bali, Somvir. Sebab, dalam penilaian personal Somvir, tentu melekat identitas politik pada dirinya sebagai kader Partai Nasdem Bali. Dalam berpolitik yang sehat, seharusnya dari capaian Somvir ini, para tokoh di Bali, baik tokoh politik atau tokoh spiritual yang terjun ke dunia politik, harus mulat sarira.
“Justru seharusnya orang Bali sendiri yang harus mulat sarira, introspeksi diri. Banyak yang lolos sebagai calon, tetapi justru tidak terpilih,” sorot Wakil Ketua DPRD Klungkung periode 2009-2014 ini.