BARBARETO.com | Memasuki era yang mengedepankan teknologi mendorong seseorang untuk mampu memiliki pekerjaan, dan dapat bekerja secara cerdas berdampingan dengan adanya teknologi digitalisasi.
Banyak kesempatan pekerjaan yang semestinya dapat dilakukan, bahkan kesempatan yang besar untuk dapat bekerja ke luar negeri, sehingga mampu mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
Namun, pernahkah berpikir jika memasuki dunia kerja harus cerdas dalam mengatur keuangan?.
Saat ini muncul fenomena middle income trap employee, satu kondisi dimana seseorang yang memiliki penghasilan besar namun terjebak gaya hidup sehingga nilai aset kekayaannya (net worth) tidak bertambah.
Terlebih lagi jika memiliki kesempatan untuk bekerja ke luar negeri dan mendapatkan penghasilan yang tinggi, namun diiringi dengan gaya hidup yang mewah.
Padahal, dalam memasuki dunia kerja yang dimana seseorang itu dapat mandiri secara finansial diharapkan untuk mampu mengelola keuangannya secara cerdas dan bijak.
Sehingga pada Sabtu, 30 Juli 2022 ini kami Shantisena Ashram Gandhi Puri mendapatkan kesempatan untuk dapat mengikuti Ngobrol Pintar dan Ngolah Pikir (NgoPi) yaitu Perencanaan Keuangan Saat Mulai Masuk Dunia Kerja bersama bersama Bapak Agus Helly MM CFP.
Baca juga: Membangun Peradaban Baru dengan Yoga dan Meditasi
Tentunya ini sangat berguna bagi kami, terlebih lagi banyak dari kami yang akan bekerja ke luar negeri.
Banyak hal yang beliau paparkan untuk dapat merencanakan keuangan dengan bijak, yaitu:
SMART
- S = Specific
- M = Measurable
- A = Achievable
- R = Realistic
- T = Time Line
Specific adalah di mana kita dapat menargetkan secara jelas mengenai keuangan kita, misalnya ingin membuat rumah seharga 100 juta, dan bekerja dalam rentang waktu 22-25 tahun, sehingga untuk memenuhi uang 100 juta berapa yang perlu disisihkan per bulan. Dalam hal ini diperlukan target yang jelas dan mendetail terkait apa yang ingin dicapai.
Measurable di mana menekankan pada pentingnya kriteria yang digunakan untuk mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target. Filosofi yang melatar-belakangi poin ini yaitu “Jika target tidak dapat diukur, mustahil untuk mengetahui apakah anda telah membuat kemajuan dalam mencapai tujuan akhirnya”.
Achievable, pada poin ini juga perlu mengetahui bahwa target yang telah tentukan tersebut dapat dicapai (Achievable) artinya target ini tidak boleh terlalu mudah, tetapi juga tidak boleh terlalu sulit. Dengan adanya Achievable ini, seseorang dapat menilai apakah tujuan yang telah dibuat tersebut dapat dicapai atau tidak.
Realistic adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang baik tentang realitas suatu situasi dan memahami apa yang akan dapat dan tidak dapat dilakukan. Dalam hal pengelolaan keuangan, semestinya tau mana hal yang diperlukan sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki, sehingga tidak ada pemaksaan yang merugikan diri sendiri.
Time Line, yaitu harus menetapkan batas waktu dalam mencapai tujuan atau goal. Batas waktu ini yang realistis diperlukan agar dapat terfokus dan dapat mempersiapkan sumber dana yang diperlukan sedini mungkin.
Piramida Keuangan
Dalam mengatur keuangan diperlukan adanya pondasi dimana mengetahui bagaimana skala prioritas, mana hal yang penting dan mana hal yang memang tidak begitu penting dalam pengeluaran keuangan.
Sehingga diperlukan dasar dari pembentukan perencanaan keuangan yang baik, yaitu Piramida Keuangan.
Piramida adalah struktur yang paling kuat dan paling kokoh dalam arsitektur.
Bentuk piramida juga dikenal luas untuk menggambarkan pentingnya keberadaan level yang lebih rendah untuk mendukung level yang lebih tinggi.
Piramida Keuangan sangat dekat dengan pendekatan Maslowian tentang aktualisasi manusia yang harus memenuhi dulu kebutuhan dasarnya sebelum melangkah ke level eksistensi yang lebih tinggi.
Dalam piramida keuangan, paling dasar atau bagian pertama adalah
Perlindungan Kekayaan
Dalam hal ini, kita dapat menyiapkan pemasukan atau darimana sumber dana kita berasal, baik dari bekerja, berbisnis, dll.
Kemudian menyiapkan dana darurat, dana darurat merupakan alokasi dana pribadi yang akan dikeluarkan ketika terjadi kejadian secara mendadak seperti sakit, dipecat, atau bahkan seperti terjadi pandemi covid yang sekarang kita alami.
Dana darurat dapat disiapkan minimal 6-12 kali lipat pendapatan kita. Karena kita tidak akan pernah mengetahui musibah yang akan menimpa kita.
Selanjutnya, memiliki proteksi asuransi seperti, asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, dll.
Yang terakhir, dapat membeli rumah yang lebih layak, memiliki kendaraan pribadi, serta menyiapkan dana pensiun.
Pengumpulan Kekayaan
Pengumpulan kekayaan dalam hal ini dapat membeli saham, tanah, emas, deposito, dll.
Pengembangan Kekayaan
Untuk dapat mengembangkan kekayaan dapat melalui bisnis, yaitu memulai suatu bidang usaha yang dapat dikembangkan baik itu bisnis fashion, makanan, hotel, dll.
Pedoman Kewajiban, Kebutuhan, Keinginan.
Yang pertama dapat dipenuhi yaitu kewajiban kita, baik itu kepada orang tua, sosial, menabung dan investasi, asuransi, serta cicilan.
Setelah kewajiban terpenuhi, kita dapat memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, dan yang terakhir baru memenuhi keinginan yang memang sangat diperlukan bergantung pada skala prioritas masing-masing.
Sehingga untuk generasi muda penting untuk mengetahui bagaimana mengelola keuanggan yang baik, mulai dari konsep SMART, Piramida Keuangan, serta Pedoman Kewajiban, Kebutuhan, dan Keinginan.
“A financial plan is a way to take all of the money advice you come across and figure out how it applies to your specific financial situation”.
Kami senang setiap Sabtu Minggu diisi sahabat Ashram Gandhi Puri yang Profesional mengisi acara yang mampu mengolah pikir Inovatif Kreatif Inklusif dan kolaboratif dalam melangkah menutup pembicaraan I Wayan Sari Dika SIKom MIkom Direktur Gandhi Vichar Studies dan berharap kontribusi Shantisena dimasyarakat kedepan semakin mengakar. tra