Lombok Timur, BARBARETO.com – Sekretaris Daerah (Sekda( Lombok Timur (Lotim), M. Juaini Taofik di dampingi sejumlah pimpinan OPD seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Bappeda menerima kunjungan Tim USAID/BHA pada Kamis (8/6). Hadir pula pada kunjungan yang di terima di Ruang Sekda tersebut Forum PRB, LPSDM dan World Neighbors (WN). Kunjungan tersebut bertujuan mendiskusikan strategi dan keberlanjutan Sistem Kesiapsiagaan Pertanian dan Bencana (SKPB) yang telah di luncurkan 21 Februari lalu.
Sekda dalam kata-kata penerimaannya mengakui kesejahteraan masyarakat Lombok Timur sebagian besar masih bertumpu dari sektor pertanian.
Hadirnya program SKPB, dimana salah satunya menghadirkan inovasi yang bertujuan membantu mengurangi dampak atau mitigasi bencana di sektor pertanian, di nilai sangat besar manfaatnya.
Sistem Kesiapsiagaan Pertanian dan Bencana telah di uji coba di sejumlah desa dengan desa Jurit, Seruni Mumbul, dan Pringgabaya utara yang melibatkan kelompok tani.
Implementasi Sistem Kesiapsiagaan Pertanian dan Bencana
Sekda sudah meminta agar OPD terkait dan para penyuluh meneruskan informasi terkait pemanfaatan aplikasi tersebut dan berharap semua desa dapat memanfaatkannya secara mandiri.
Menurutnya dengan kemudahan teknologi komunikasi dan informasi, serta manfaat yang di peroleh, ia percaya petani akan memanfaatkan aplikasi tersebut lebih luas.
Di akuinya sumberdaya manusia petani yang bervariasi menjadi salah satu tantangan.
Akan tetapi tantangan sesungguhnya menurut Sekda adalah kepatuhan petani terhadap sumber-sumber informasi yang telah tersedia di aplikasi itu sendiri.
Keberhasilan sistem ini perlu di sebarluaskan secara masiv, misalnya melalui media.
Sistem Kesiapsiagaan Pertanian dan Bencana ini sudah di implementasikan di sejumlah desa. Di antaranya dalam bentuk pertanian konservasi dengan memperkenalkan beberapa metode atau teknik bertanam, seperti konsep pertanian organik.
Di contohkan petani di Jurit yang bertanam jagung berhasil meningkatkan produksi dan produktivitasnya dari semula satu ton menjadi tujuh ton.
Selain itu dengan mengetahui prediksi cuaca serta curah hujan, petani dapat menentukan komoditas yang cocok untuk ditanam. Termasuk pengendalian hama dan lainnya.
Tim USAID/BHA juga akan melakukan kunjungan untuk meninjau pelaksanaan SKPB ke desa Seruni Mumbul, kecamatan Pringgabaya.