Penyebab Kematian Usia Remaja
Dara cantik yang lama menempuh pendidikan di Eropa ini menjelaskan, dari data WHO dapat diketahui bahwa ada beberapa penyebab kematian yang paling tinggi terjadi di usia remaja.
Yang pertama adalah kecelakaan. Kecelakaan merupakan penyebab kematian remaja usia 10-19 tahun yang terbesar. Kejadian kecelakaan ini dua kali lipat lebih banyak terjadi pada remaja laki-laki. Jenis kecelakaannya adalah kecelakaan lalu lintas (transportasi).
Misalnya tabrakan kendaraan atau kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki. Itulah mengapa pemerintah menetapkan usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah 17 tahun.
“Sehingga orangtua dan masyarakat secara umum punya peran yang sangat penting dalam mencegah kematian remaja karena kecelakaan. Salah satu caranya adalah menunggu sampai anak mendapatkan SIM baru di perbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor. Orangtua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya soal keselamatan lalu lintas,” katanya.
Dari data yang sama, papar Rannya, penyebab kedua kematian remaja adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan.
“Infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah kondisi infeksi yang di alami pada organ sistem pernapasan bagian bawah seperti paru-paru, bronkus, dan trakea,” jelas Rannya.
Menurut dia, terdapat berbagai macam infeksi saluran pernapasan bagian bawah pada remaja yakni, bronkitis, pneumonia, laryngotracheitis, dan tracheitis.
“Hal ini berkaitan dengan kebiasaan merokok. WHO mencatat bahwa lebih dari setengah dari total kasus kematian anak dan remaja akibat pneumonia adalah akibat menghirup asap polusi dalam ruangan,” imbuhnya.
Selanjutnya adalah penyakit diare. Diare dapat di sebabkan oleh virus, bakteri, infeksi parasit, atau bahkan keracunan. Diare juga sangat berkaitan dengan kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar sehingga kebersihan menjadi penting dalam pencegahan diare. Minum air mentah, minum produk susu yang tidak di proses melalui pasteurisasi, dan tidak menjaga kebersihan makanan juga meningkatkan risiko diare.
“Diare memang kesannya sepele. Namun, bila tidak segera di tangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi serius yang akhirnya berujung pada kematian,” papar Rannya.