barbareto.com | Lombok Timur – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Cabang Lombok Timur (Lotim) hari ini Sabtu 18 September 2021, menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke II tahun 2021 yang berlokasi di ruang ballroom kantor Bupati Lotim.
Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy yang hadir pada kesempatan itu berpesan, agar seluruh perangkat desa yang ada di 254 Desa/Kelurahan se Lotim bisa menjalin kerja sama yang baik antar semua pihak, utamanya kepada Kepala Desa (Kades) setempat.
“Ke depannya, mari kita sama-sama menjalin hubungan yang harmonis untuk kepentingan pembangunan daerah,” pesan Bupati Sukiman ketika memberikan sambutan. (18/9/21)
Menurutnya, maju dan mundurnya arah pembangunan Desa itu tergantung dari perangkat desa, bukan hanya tergantung pada Kadesnya saja. Jika perangkat desa dan Kadesnya solid, maka akan terlahir masyarakat yang harmonis sebagai penunjang kemajuan Desa.
Baca juga : Bupati Sukiman Minta OPD Realisasikan 18 Poin Sebelum Oktober
Disisi lain, Ketua Panitia Musda ke II Lotim, Ujipuddin mengatakan, pada dasarnya PPDI dibentuk untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, khususnya di Lotim.
“Pada usia Lotim yang genap 126 tahun, saat ini didiami lebih dari 1 juta jiwa dari 21 kecamatan dan 254 Desa dan kelurahan, sudah tidak ada lagi Desa tertinggal di Lotim ini. Sehingga Lotim juga saat ini menempati urutan ke 57 diantara seluruh kabupaten yang ada di Indonesia,” tandas Ujip dengan nada bangga.
Ia mengakui, di era pemerintahan SUKMA sudah banyak yang dilakukan oleh Pemda dalam rangka membangun daerah, terlebih bagi kemajuan Desa-desa. Hal itu Ia buktikan dengan berkembang pesatnya jumlah Desa yang ada di Lotim, yang awalnya hanya 110 Desa, kini menjadi 239 Desa.
“Mudah-mudahan bisa genap menjadi 300 Desa ke depannya, namun kita sama-sama akui kondisi pandemi saat ini membuat kita sulit bergerak. Akan tetapi itu tidak menjadi penghalang kita untuk terus mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tuturnya.
Dengan kemajuan yang diraih Lotim saat ini, Dia juga mengakui masih banyak kekurangan yang perlu menjadi atensi ke depannya seperti kemisikinan, program Bansos, masalah sampah, persoalan pangan dan lain-lainnya.
“Perangkat desa di manapun berada, kita sebagai garda terdepan pembangunan desa dan daerah. Kita dituntut mampu mengatasi persoalan itu sesuai tupoksi,” ujarnya. (gok)