Mataram – Lembaga Survey Nusra Institute merilis hasil survey elektabilitas Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Survey tersebut dilaksanakan pada 9-13 September 2024 dengan 1000 sampel, sampel diambil dari DPS Pemilukada 2024 dengan margin of eror 3,16 persen.
Hasilnya, elektabilitas pasangan calon nomor urut 3 yaitu Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) berada di papan atas yaitu 31,0 persen naik dibandingkan dengan survey bulan Juni lalu sebesar 26,5 persen.
Pasangan calon nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah-W Musyafirin (Rohmi-Firin) mengekor tipis dengan pasangan Iqbal-Dinda yaitu sebesar 29,3 persen naik dibandingkan hasil survey di bulan Juni sebesar 26,9 persen.
Sementara pasangan calon nomor urut 2 Zulkieflimansyah-Suhaili FT merosot jauh ke angka 15,9 yang sebelumnya pada hasil survey bulan Juni di angka 29,0 persen. Penurunannya hingga 13,1 persen.
Namun yang masih ragu atau belum menentukan pilihan 23,3 persen naik dibandingkan dengan hasil survey di bulan Juni yaitu 17,3 persen.
“Untuk pasangan Zulkieflimansyah-Suhaili FT sepertinya agak berat naiknya, karena merosotnya cukup tinggi,” kata Direktur Lembaga Survey Nusra Institute Muhammad Roby Satriawan saat merilis hasil survey, Kamis 3 Oktober 2024 di Mataram.
“Dengan elektabilitas yang dimiliki Zul-Uhel 15,9 persen, untuk mengejar Iqbal-Dinda cukup berat. Minimal ada kenaikan 10 persen untuk Zul-Uhel per bulan sehingga Dr Zul di angka 35 persen saat pemilihan nantinya,” sambungnya.
Sejumlah alasan merosotnya elektabilitas Zul-Uhel beber Roby, yaitu calon pemilih tidak puas dengan kinerja kepemimpinannya pada periode 2018-2023 yaitu sebesar 35,6 persen. Sementara yang sangat puas hanya 6,5 persen dan cukup puas 33,2 persen, tidak puas sama sekali 8,8 persen dan yang tidak jawab 15,9 persen.
Untuk kepuasan kepemimpinan Sitti Rohmi Djlaillah saat menjadi Wakil Gubernur 2018-2024 sangat puas 5,4 persen, cukup puas 34,3 persen, kurang puas 35,2 persen, tidak puas sama sekali 9 persen dan yang tidak menjawab 16,1 persen.
Selain itu, yang menginginkan Zulkieflimansyah untuk memimpin kembali NTB hanya 16,9 persen dan yang tidak menginginkan kembali cukup tinggi 52,6 persen. Untuk yang belum jawab atau tidak tahu 30,5 persen.
Roby menyimpulkan, popularitas semua calon gubernur belum ada yang mencapai 80 persen, sehingga peluang bagi setiap calon untuk meningkatkan elektabilitasnya masih sangat terbuka lebar. Dubes Lalu Iqbal memiliki peluang yang lebih lebar karena popularitasnya masih dibawah 50 persen.
“Dibandingkan dengan survey-survey yang dilakukan sebelumnya, elektabilitas petahana Doktor Zul cenderung merosot, Doktor Siti Rohmi cenderung stagnan (kenaikan dalam margin error), dan Dubes Lalu Iqbal cenderung meningkat signifikan,” bebernya.
Selain itu, responden yang mengaku menghendaki kembali Doktor Zul memimpin dijumpai sekitar 16,9 persen. Sementara itu kepuasan kepada petahana cenderung melemah (dibawah 50 persen).
“Kepuasan yang melemah itu pun dibagi dua antara Doktor Zul dan Doktor Siti Rohmi,” terangnya. (*)