Mataram, BARBARETO.com – Beberapa hari ini media sosial, elektronik dan TV di hebohkan kasus penipuan jual beli iPhone oleh saudara kembar Rihana dan Rihani, yang menambah daftar perkara penggelapan uang dengan modus skema ponzi.
Bahkan dari aksi penipuan saudara kembar ini, total kerugian yang di alami para korban totalnya mencapai Rp 35 miliar.
Dalam menjalankan aksinya, si kembar rihana dan rihani membujuk korban untuk menjadi reseller produk elektronik Apple dan di sebut menggunakan skema ponzi.
Apakah Skema Ponzi?
Skema Ponzi di ambil dari nama seorang keturunan Italia bernama Charles Ponzi yang berimigrasi ke AS.
Pada 26 Desember 1919, Ponzi mendirikan The Security Exchange Company.
Dialah yang pertama kali menciptakan cara menggandakan uang dalam waktu cepat dengan iming-iming bunga yang besarnya tidak masuk akal waktu itu.
Ponzi membuat program double your money in 90 days dengan cara setiap perputaran uang nasabah atau anggota sebelumnya.
Dalam kurun waktu satu tahun Ponzi mempunyai jumlah kekayaan yang luar biasa.
Pada tahun 1920 Ponzi bangkrut dan pada tahun-tahun berikutnya dia berganti nama dan membuat beberapa skema investasi baru.
Namun semuanya berakhir dengan kegagalan.
Ponzi meninggal pada januari 1949 di Rio de Jainero.
Skema Ponzi adalah investasi penipuan yang di rancang untuk memisahkan para investor dari uang mereka.
Setelah pemimpin atau aktor intelektualnya merasa cukup dengan uang yang di kumpulkan, ia pun menghilang beserta uang para investornya.
Iming-iming Skema Ponzi
Bentuk iming-iming yang di janjikan kepada investor oleh perusahaan yang memakai sistem skema ponzi, antara lain:
- Benefit, Iming-iming janji bahwa modal akan kembali dalam jumlah besar di atas normal (Return of Investation (ROI)+Bonus). Tingkat pengembalian yang sudah di tetapkan (ROI Pasti). Tingkat pengembalian yang cukup tinggi dan memberi manfaat bagi investor tetapi angkanya serealistis mungkin agar mudah di percaya.
- Set Up, yaitu adanya sebuah penjelasan tentang bagaimana caranya agar investor awal mengaku memiliki cara tertentu atau memiliki akses informasi agar dapat menjalankan modal, atau investor awal menyatakan bahwa, ia memiliki akses investasi menguntungkan yang tidak di tawarkan pada publik.
- Kredibilitas Awal, yaitu orang yang menjalankan skema ini haruslah orang yang cukup dapat di percaya dan mampu meyakinkan para investor agar mau menginvestasikan uangnya.
- Keuntungan Berjangka, yaitu di kondisikan setidaknya beberapa kali harus mendengar tentang keberhasilan pembayaran bonus serta keuntungan yang sudah di dapat atau tentang pesatnya perkembangan mereka serta potensinya. Akhirnya uang yang masuk untuk investasi akan semakin besar berbanding yang telah di bayarkan.
Skema Ponzi merupakan kegiatan mengumpulkan dana masyarakat dengan janji bayaran keuntungan yang tinggi.
Jauh melebihi keuntungan investasi normal dalam waktu singkat.
Bisnis ponzi biasanya di jalankan dengan merekrut member baru sehingga ada uang yang tetap mengalir masuk.
Uang tersebut tidaklah di putar dalam bisnis atau investasi tertentu.
Melainkan menjadi modal untuk membayar member yang telah mendaftar lebih dahulu.
Model Bisnis Skema Ponzi
Secara umum, skema ponzi adalah penipuan berkedok investasi.
Dalam skema Ponzi, investor di janjikan akan mendapatkan penghasilan dengan cara cepat dan berlipat (quick and rich scheme) dari sejumlah uang yang di investasikan.
Padahal, imbal hasil dalam jumlah besar yang di terima oleh seorang investor tersebut sebenarnya berasal dari uang yang di setorkan oleh investor lain.
Model Ponzi di internet bisa di lihat dari penawaran yang sangat menggiurkan dari sejumlah uang yang di investasikan tanpa penjelasan yang lebih gamblang bagaimana hal tersebut bisa di lakukan.
Yang perlu di lakukan investor hanyalah investasi, lagi dan lagi.
Dengan tampilan situs yang meyakinkan di sertai beberapa bukti profit yang di peroleh dari aktivitas trading.
Selanjutnya, dana yang terkumpul dari para investor akan di kelola melalui jual beli.
Dalam kurun waktu tertentu, dana investasi akan berbiak sekian puluh kali.
Bahkan, semakin besar jumlah yang di investasikan, semakin besar pula prosentase keuntungan yang di janjikan.
Semoga tidak ada lagi penipuan dengan modus investasi skema ponzi seperti yang di lakukan si kembar rihana dan rihani.
Follow barbareto di Google News