Lombok Timur – Tim pemenangan Iron-Edwin, Ahmad Roji menganggap Tanwir-D.Paelori gagal mencerdaskan konstituen di Lombok Timur. Padahal, keduanya menjadi legislator ulung.
Di mana Tanwir menjabat DPRD tiga periode. Sementara Daeng Paelori empat periode.
“Tanwir dan Daeng ini gagal cerdaskan konstituennya dalam menbangun demokrasi di Lombok Timur. Cara-cara itu tidak mendidik,” tegasnya kepada Barbareto.
Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi pemberitaan yang beredar terkait celetukan warga saat kampanye Tanwir-D.Paelori di Sukamulia.
Di mana saat itu, warga nyeletuk ke Daeng Paelori untuk tidak menjadikan pelaku usaha pupuk jadi Bupati.
“Menurut saya pendapat mereka ini justru harus meluruskan pendpaat warga. Bahwa seluruh warga berhak maju jika memenuhi syarat. Memang ada tidak larangan dagang pupuk jadi Bupati?,” ujarnya.
Untuk itu kata dia, harusnya calon bupati Daeng Paelori memberikan edukasi ke konstituen.
“Tidak tepat ide itu. Ini menandakan Daeng gagal sebagai pimlinan DPR empat periode. Gagal cerdaskan petani, kok tidak tahu syarat menjadi Bupati,” herannya.
Sementara itu, berbicara soal pupuk sebut Oji. Pihak Iron-Edwin sudah memiliki ide dalam penuntasannya. Dalam konteks pupuk ia membenarkan wilayah pemerintah pusat.
“Memang benar pupuk ini wilayah pusat. Dan Kepala Daerah punya cara harus melobi pusat minta kuota tambahan. Kalau tidak bisa minta tambahan mungkin anggaran diambil dari DBHCHT. Apa bedanya DPR berikan Pokir untuk rakyat,” tegasnya.
Di sisi lain, Iron-Edwin ke depan akan menggagas 1 desa 1 PL. Dengan tujuan data yang didapati nantinya lebih akurat.
“Sehingga ke depan kita tahu cara selesaikan permasalahan pupuk. Tidakk hanya soal pupuk tapi soal irigasi dan jalan pertanian akan menjadi atensi kami juga. Kami juga akan kembangkan pertanian moderen,” tandasnya.
Sebelumnya, calon bupati Haerul Warisin, menegaskan memang distributor tidak bisa menambah kuota. Namun beda halnya jika sudah naik jadi Bupati.
“Ya, distributor tidak bisa menambah kuota pupuk. Tapi kalau distributor naik jadi Bupati, jangankan kuota, pupuk gratis saja bisa dia berikan ke petani,” ucapnya.