20.6 C
Lombok

Tokoh NU, Muhammadiyah dan NWDI Bicara Sosok Tuan Guru Pancor

Published:

Lombok Timur, barbareto.com – Dalam rangka memeriahkan HULTAH NWDI ke 90 di Pancor Lombok Timur, tiga organisasi besar yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) pada hari ini, Sabtu 6 September 2025 menggelar dialog tentang kiprah Almagfurullah Maulanasyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, berlokasi di IAI Hamzanwadi Pancor.

Adapun dialog tersebut bertajuk “Organisasi Masyarakat Bicara Almagfurullah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid” disampaikan oleh Dr. Falahuddin selaku Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah NTB, Prof. Dr. Adi Fadli selaku Sekretaris Syuriah PW NU NTB , dan Prof. TGH. Abdul Fattah selaku Sekretaris PW NWDI NTB.

Adapun narasumber yang berbicara tentang kiprah Maulanasyaikh rata-rata menyampaikan kekaguman dengan sosok Pahlawan Nasional asal NTB dari sudut pandangan tokoh masing-masing pengurus wilayah Ormas dari Muhammadiyah, NU, maupun internal NWDI sendiri.

Ketua PW Muhammadiyah NTB, Dr. Falahuddin menilai, sosok Almagfurullah Maulanasyaikh sebagai pendiri NW dan NWDI merupakan orang yang “tafaqhuddin” atau istiqomah dalam mentradisikan kajian kitab kuning untuk jamaahnya sampai dengan hari ini.

“Muhammadiyah banyak berguru kepada NU dan kepada NW, banyak belajar apalagi kepada TGB itu saya banyak belajar,” pungkasnya di depan civitas akademik IAI Hamzanwadi Pancor.

Ia juga menyoroti konsistensi tradisi NWDI yang sampai saat ini masih diterapkan kepada seluruh jamaahnya, seperti salah satunya sami’na wa ato’na yang terus dijalankan oleh jamaah NW maupun NWDI.

“Kami berikan apresiasi kepada Maulanasyaikh, karena sudah membangun dan merajut kebersamaan dalam rangka membangun umat di NTB,” terangnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Adi Fadli, Sekretaris Syuriah PW NU NTB menjelaskan kesaksian dari Tuan Guru Haji Turmuzi Badaruddin yang merupakan tokoh NU tentang bagaimana sosok TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pancor yang merupakan salah satu guru beliau.

“Tuan guru bagu pernah berkata kepada saya, bahwa tuan guru pancor adalah guru mustamiq saya, itu kata beliau. Jadi takzim guru kepada murid itu sangat luar biasa,” ungkapnya.

Ia juga melanjutkan, salah satu yang patut dicontoh dari Tuan Guru Pancor ialah perjuangan dalam menuntut ilmu sampai ke luar negeri. Hal itu seharusnya bisa menjadi acuan bagi kader-kader NWDI.

“Bayangkan, di saat dulu itu orang-orang pergi menuntut ilmu ke luar negeri itu sangat luar biasa, karena saat ini saja kalau ada orang sekolah ke luar negeri itu luar biasa, apalagi dulu sewaktu belum ada teknologi dan masih masa penjajahan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wakil Rektor I UIN Mataram itu juga menjelaskan, salah satu diantara kelebihan Tuan Guru Pancor yakni semua karya kitab-kitabnya terdokumentasi dengan baik sampai hari ini, bahkan karya-karya itu menurutnya harus menjadi pelajaran wajib bagi madrasah NWDI.

“Pancor mempunyai identitas yang luar biasa, ketika menyebut “bismillahiwabihamdihi” itu sudah kita kenal, pasti orang pancor,” tandasnya.

Terakhir, Sekretaris PW NWDI NTB, Prof. Abdul Fattah mengatakan bahwa kesepakatan masyarakat, wabilkhusus di NTB saat ini Maulanasyaikh merupakan tokoh besar, itu dibuktikan dengan gelar Pahlawan Nasional yang disematkan kepada pendiri NW dan NWDI itu.

“Seorang tokoh hebat pada masanya pasti ada sebab, salah satu sebab maulanasyaikh menjadi orang besar ialah bertemu dengan orang-orang besar seperti KH. Hasyim Asyari dan KH. Ahmad Dahlan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Ia juga menyampaikan pesan, Ketum NWDI, Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi selalu mengatakan bahwa NWDI dan NW tidak bisa dipisahkan karena sama-sama diinisiatori oleh Maulanasyaikh.

“TGB pernah menyampaikan, NWDI ini bagian dari sayap bapak maulanasyaikh, jadi tidak bisa dipisahkan dengan NW. Menjaga agama dan negara tidak boleh dipisah-pisahkan,” tutupnya (gok)

Febriga
Febriga
Redaktur Pelaksana Barbareto.com

Related articles

Recent articles