Mataram, BARBARETO.com – Ribuan masyarakat NTB yang tergabung dalam “Pulau 1.000 Masjid Menggugat”, menggedor Mapolda NTB menyampaikan aspirasi untuk mendesak Kapolda NTB agar turut mendukung dan mendorong Polri segera mengambil tindakan tegas terhadap Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, orang yang melakukan Penistaan ataupun pelecehan terhadap Agama Islam, (06/07/2023).
Kedatangan ribuan massa ke Polda NTB tersebut di pimpin langsung oleh Lalu Winengan.
“Kedatangan Kami kemari dalam rangka meminta sekaligus mendorong Kapolda NTB. Agar segera meneruskan Aspirasi masyarakat Muslim NTB yang meminta Pemerintah dan Kapolri segera melakukan tindakan tegas kepada Panji Gumilang. Atas perbuatannya yang telah melakukan pelecehan terhadap Agama Islam,” ungkap Lalu Winengan usai menyampaikan orasi di hadapan ribuan massa di depan Kantor Polda NTB, (06/07/2023).
Di jelaskan olehnya, bahwa kehadiran di sini melalui Polda NTB Meminta kepada Presiden RI Ir. Joko Widodo agar mengambil tindakan tegas terhadap orang-orang yang melakukan penghinaan terhadap Agama Islam seperti yang di lakukan Panji Gumilang.
Ia sangat yakin bahwa seluruh umat Muslim di dunia ini tidak akan menerima apa yang di katakan Panji Gumilang terhadap Agama Islam. Yang salah satunya boleh di katakan menghina Al Qur’an karena di anggap itu rekayasa.
“Tentu kita semua selaku umat Islam yang taat kepada Agamanya merasa ini penghinaan. Oleh sebab itu Pemerintah dalam hal ini Presiden RI harus segera bertindak. Agar situasi Negara ini akan tetap terpelihara dengan kondusif. Karena jika di biarkan, maka di pastikan bukan hanya di NTB. Seluruh daerah akan mendesak seluruh Polda agar mengambil tindakan tegas terhadap Panji Gumilang,” tegasnya.
Dugaan Pelecehan Agama oleh Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang
HK L Winengan juga menduga kasus pelecehan Agama yang di lakukan Panji Gumilang yang nota benenya sebagai Pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun tersebut tidak segera di tindak lanjuti lantaran di duga adanya oknum penguasa atau Nasionalis ataupun yang atas namakan Cinta NKRI yang mencoba melindunginya.
“Hal ini tidak boleh terjadi. Dalam urusan Pelecehan Agama Islam maka seluruh elemen yang tergabung dalam Pulau 1000 Masjid Menggugat saya pastikan tidak akan pernah diam,” tegas HK L Winengan.
“Ini salah satu bukti, bahwa keberadaan kita di Mapolda NTB saat ini dalam rangka mendukung sekaligus memaksa Kapolda NTB. Untuk turut Mendorong Kapolri atau Pemerintah agar segera melakukan tindakan tegas terhadap Panji Gumilang,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa maksud kedatangannya bersama massa di Polda NTB dalam rangka melakukan pernyataan sikap baik yang di lakukan secara lisan maupun secara tertulis. Untuk selanjutnya di harapkan akan di teruskan oleh Kapolda NTB kepada Pemerintah.
“Kami sangat berharap Bapak Kapolda NTB dapat dengan segera pernyataan sikap kami di sampaikan ke Pemerintah Pusat,” tutup Winengan.
Pernyataan Sikap
Sementara itu salah satu simpatisan Muslim atau relawan, Baiq Yuliana (45) warga Kota Mataram yang turut serta hadir di Mapolda NTB dalam rangka menyampaikan aspirasi melalui pernyataan sikap tersebut mengatakan bahwa kehadiran dirinya dan ratusan massa lainnya ini salah satu bentuk riil dari orang yang memiliki dan taat terhadap Agama yang di anutnya.
Selaku umat Islam yang taat, Yuliana merasa wajib menyampaikan pembelaan terhadap siapapun yang melecehkan agama Islam.
Apa yang telah di lakukan Panji Gumilang sangat tidak pantas dan justru akan menimbulkan masalah besar.
Ia berharap melalui aksi di depan Polda NTB ini. Di harapkan kepada Kapolda NTB selaku perpanjangan tangan pemerintah dan Polri di daerah. Untuk mengatensi secara baik penyampaian pernyataan sikap dari umat Muslim yang tergabung di Pulau 1000 Masjid Menggugat. Untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin timbul kedepan akibat lamanya di tangani masalah yang di perbuat Panji Gumilang.
“Saya atas nama Pribadi dan kaum muslimah mengutuk KERAS apa yang di katakan Panji Gumilang. Oleh karena itu segera berikan hukuman kepadanya,” tegas Yuliana menggebu-gebu.
Follow barbareto di Google News